Buwas: Sistem Ijon Bikin Penyerapan Beras Bulog Minim

Senin, 14 Mei 2018 - 14:32 WIB
Buwas: Sistem Ijon Bikin...
Buwas: Sistem Ijon Bikin Penyerapan Beras Bulog Minim
A A A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso menilai, saat ini petani di Indonesia khususnya untuk komodias beras masih dikuasai oleh jaringan ijon. Jaringan tersebut menyerap beras yang diproduksi petani dengan harga yang sangat murah.

Setidaknya, ada dua sistem dalam jaringan ijon tersebut. Pertama, mereka memberikan modal ke petani namun dengan syarat petani harus menjual hasil produksinya ke mereka. Kedua, mereka membeli beras petani di awal masa tanam dengan harga prediksi, namun harga yang mereka patok tersebut sangatlah murah.

"Bagaimana sistem ijon itu masih berkuasa di lapangan, bagaimaan penguasaan yang merugikan petani itu sangat luar biasa," katanya saat audiensi dengan media di kantornya, Jakarta, Senin (14/5/2018).

Menurutnya, sistem ijon tersebut menyebabkan persentase Bulog untuk menyerap beras dari petani sangatlah kecil. Alhasil, Bulog pun harus membeli beras dari pihak ketiga.

"Bulog kecil persentasenya untuk bisa menyerap itu, karena sudah dikuasai oleh sistem yang sudah ada yang mungkin sudah bertahun-tahun mulainya. Belum lagi sistem yang lain yang sekarang sudah terjadi tatanan itu," imbuh dia.

Kedepannya, pria yang akrab disapa Buwas ini tak mau lagi Bulog membeli beras melalui pihak ketiga. Sebab, pihak ketiga tersebut terus memperpanjang birokrasi dan mempermainkan harga.

"Dari kita murah, terus naik-naik dengan alasan kemasan, transportasi lah akhirnya harga sampai ke masyarakat jadi tinggi. Nah ini kita potong. Dan saya membuat sistem dengan direksi bagaimana beras ini sudah jadi kemasan. Jaminannya sudah jelas. Nanti kemasan itu divacuum jadi awet jaminan mutunya, tidak mudah rusak. Ini pemikiran saya," tuturnya.

Guna memperbaiki sistem ini, tambah mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini, jejaring pertanian dan dinas pertanian di daerah harus aktif. Selain itu, koperasi unit desa (KUD) pun harus diaktifkan kembali.

"Sehingga nanti tidak dikuasai lagi oleh jaringan ijon dan mafia-mafia tadi. Pendalaman KUD itu harus aktif kembali. selama ini petani terbelenggu dengna sistem ijon itu, akhirnya Bulog hari ini membelinya beras dan kita dapatnya dari pihak ketiga. Harganya sudah relatif mahal. Ini permasalahan sebetulnya," tandas Buwas.
(akr)
Berita Terkait
Beras Langka di Pasar...
Beras Langka di Pasar Ritel Modern, Bos Bulog Bilang Begini
Stok Cadangan Beras...
Stok Cadangan Beras Bulog Menipis, Ini Biang Keladinya!
Kebijakan Pe­merintah...
Kebijakan Pe­merintah Soal Perberasan Harus Lindungi Petani
Buntut Beras Bulog Hilang...
Buntut Beras Bulog Hilang 500 Ton, Kepala Gudang Dicopot
Per 6 April 2023, Bulog...
Per 6 April 2023, Bulog Salurkan Beras 558.691 Ton
Dukung Pertumbuhan UMKM...
Dukung Pertumbuhan UMKM di Platorm Digital Ralali Gandeng Bulog
Berita Terkini
Prediksi Harga Emas...
Prediksi Harga Emas Bakal Dekati Rp2 Juta per Gram
5 jam yang lalu
Kolaborasi Pelaku Industri,...
Kolaborasi Pelaku Industri, Mitra Bisnis dan Konsumen Perkuat Ekosistem Otomotif
5 jam yang lalu
Kadin Indonesia Siap...
Kadin Indonesia Siap Bangun Sistem Digital Pendataan Pekerja Migran
7 jam yang lalu
Kereta Lebaran Jarak...
Kereta Lebaran Jarak Jauh Masih Tersedia 1,4 Juta Kursi
9 jam yang lalu
Efek Perang Dagang,...
Efek Perang Dagang, Harga Emas Ukir Sejarah Baru Tembus Level USD3.000
9 jam yang lalu
PBJT atas Jasa Parkir...
PBJT atas Jasa Parkir di Jakarta, Ini Ketentuan Baru yang Perlu Diketahui
12 jam yang lalu
Infografis
Roket Milik Elon Musk...
Roket Milik Elon Musk Kembali Bikin Masalah bagi Penduduk Bumi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved