Wujudkan Nawacita, Rini Terus Tingkatkan Sinergi BUMN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan pentingnya sinergi usaha dalam pembangunan infrastruktur. Diantaranya sinergi Semen Indonesia dengan BUMN Karya, dalam hal ini pemanfaatan jasa logistik, jasa konstruksi, fabrikasi, dan layanan sistem informatika.
Sinergi ini demi memenuhi kebutuhan konsumsi semen curah untuk seluruh proyek infrastruktur yang dikembangkan pemerintah. Sinergi ini akan mengembangkan sekitar 8 juta ton semen di seluruh Indonesia, dimana mayoritas dikerjakan BUMN Karya. Alhasil, sinergi ini akan saling menguntungkan antara BUMN Semen dan BUMN Karya.
"Mengingat fasilitas produksi dan fasilitas pendukung Semen Indonesia dan Semen Baturaja menjangkau seluruh pelosok negeri," ujar Rini dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Rini mengatakan, pemanfaatan produk semen dan non semen, distribusi, logistik, bongkar muat dari Semen Indonesia dan anak perusahaannya untuk pengembangan infrastruktur Pelindo. Termasuk pelayanan pemanduan, penundaan kapal, pelayanan barang, jasa kepelabuhanan di Terminal Khusus milik Semen Indonesia dan anak usahanya.
"Negara kita adalah negara kepulauan, sehingga faktor transportasi dan distribusi antar pulau memegang peranan yang sangat penting. Hampir 40% volume penjualan Semen Indonesia dikirim melalui laut. Sehingga, sekali lagi, distribusi antar pulau memegang peranan sangat penting dan signifikan. Di sinilah poin penting kerja sama Semen Indonesia dengan Pelindo," katanya.
Menurut Rini, jika distribusi antar pulau ini dapat dilakukan dengan baik dan efisien, maka dapat menjamin ketersediaan semen di seluruh pelosok negeri yang sedang membangun.
Dirinya yakin, bahwa kerja sama ini juga berkontribusi dalam mewujudkan Nawacita pertama, terkait dengan jati diri sebagai negara maritim, serta Nawacita ketiga dalam membangun Indonesia dari pinggiran, dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
"Pesan saya, tolong dalam implementasi kerja sama ini, selain harus membawa kebaikan pada semua pihak yang bekerja sama, juga harus memperhatikan tata kelola yang baik. Jangan sampai niat baik ini justru membuka peluang yang kurang baik di kemudian hari. Untuk itu, mohon diperhatikan aspek legal, dokumentasi, dan administrasinya," tegasnya.
Sinergi ini demi memenuhi kebutuhan konsumsi semen curah untuk seluruh proyek infrastruktur yang dikembangkan pemerintah. Sinergi ini akan mengembangkan sekitar 8 juta ton semen di seluruh Indonesia, dimana mayoritas dikerjakan BUMN Karya. Alhasil, sinergi ini akan saling menguntungkan antara BUMN Semen dan BUMN Karya.
"Mengingat fasilitas produksi dan fasilitas pendukung Semen Indonesia dan Semen Baturaja menjangkau seluruh pelosok negeri," ujar Rini dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Rini mengatakan, pemanfaatan produk semen dan non semen, distribusi, logistik, bongkar muat dari Semen Indonesia dan anak perusahaannya untuk pengembangan infrastruktur Pelindo. Termasuk pelayanan pemanduan, penundaan kapal, pelayanan barang, jasa kepelabuhanan di Terminal Khusus milik Semen Indonesia dan anak usahanya.
"Negara kita adalah negara kepulauan, sehingga faktor transportasi dan distribusi antar pulau memegang peranan yang sangat penting. Hampir 40% volume penjualan Semen Indonesia dikirim melalui laut. Sehingga, sekali lagi, distribusi antar pulau memegang peranan sangat penting dan signifikan. Di sinilah poin penting kerja sama Semen Indonesia dengan Pelindo," katanya.
Menurut Rini, jika distribusi antar pulau ini dapat dilakukan dengan baik dan efisien, maka dapat menjamin ketersediaan semen di seluruh pelosok negeri yang sedang membangun.
Dirinya yakin, bahwa kerja sama ini juga berkontribusi dalam mewujudkan Nawacita pertama, terkait dengan jati diri sebagai negara maritim, serta Nawacita ketiga dalam membangun Indonesia dari pinggiran, dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
"Pesan saya, tolong dalam implementasi kerja sama ini, selain harus membawa kebaikan pada semua pihak yang bekerja sama, juga harus memperhatikan tata kelola yang baik. Jangan sampai niat baik ini justru membuka peluang yang kurang baik di kemudian hari. Untuk itu, mohon diperhatikan aspek legal, dokumentasi, dan administrasinya," tegasnya.
(ven)