Aset Industri Bank Perkreditan Rakyat Capai Rp127 Triliun

Senin, 21 Mei 2018 - 12:16 WIB
Aset Industri Bank Perkreditan...
Aset Industri Bank Perkreditan Rakyat Capai Rp127 Triliun
A A A
JAKARTA - Aset industri bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank perkreditan rakyat Syariah (BPRS) sampai dengan kuartal I/2018 tumbuh dua digit dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, mencapai Rp127 triliun atau tumbuh 11,02% .

Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto mengatakan, industri BPR dan BPRS merupakan industri yang tangguh dalam menghadapi gelombang apapun. Industri ini sejak berdiri dan bermunculan pada tahun 1988, telah menghadapi pasang surut dari kehidupan industri keuangan di Indonesia.

"Industri BPR dan BPRS telah melayani masyarakat Indonesia selama hampir 30 tahun dan masih tetap tumbuh, eksis serta menjadi mitra strategis pelaku UMKM," kata Joko saat menghadiri Hari BPR-BPRS Nasional di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Sampai dengan Maret 2018, kredit yang disalurkan BPR maupun BPRS mencapai Rp91 triliun atau tumbuh 8,67% dibandingkan tahun sebelumnya. "Fungsi intermediasi lainnya juga dapat dijalankan dengan baik yaitu penghimpunan dana, hal ini terlihat dari tabungan yang tumbuh sebesar 14,40% dan deposito tumbuh sebesar 10,73% dibandingkan setahun yang lalu, tabungan BPR Maret 2018 mencapai Rp26 triliun, sedangkan deposio mencapai Rp59 triliun," paparnya

Selain itu, lanjut dia, hal yang menggembirakan jumlah nasabah yang dilayani mencapai 15 juta rekening, nasabah tersebut didominasi oleh penabung sebanyak 11,2 juta rekening dan rata-rata jumlah tabungannya sebesar Rp2 juta. Sedangkan nasabah debitur sebanyak 3,2 juta rekening dan rata-rata pinjamannya adalah Rp27 juta.

"Hal ini tentunya mencerminkan, Industri BPR-BPRS memang hadir untuk melayani masyarakat kecil dan pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia," tambahnya.

Dia juga menjelaskan, bahwa Perbarindo berperan aktif dalam menunjang pertumbuhan industri BPR-BPRS, yang memiliki 24 Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan 48 Dewan Pengurus Komisariat (DPK), dengan jumlah anggota sebanyak 1.634 BPR-BPRS yang kepemilikannya 100% Indonesia.

"Perbarindo memiliki peran yang penting dan strategis dalam mengawal Industri BPR-BPRS di Indonesia untuk tumbuh dan berkembang dalam melayani pelaku UMKM dan masyarakat pedesaan," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)