Wall Street Rebound Berkat Risalah Rapat The Fed
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street rebound alias berbalik untung pada perdagangan Rabu waktu setempat, berkat rilis risalah rapat kebijakan The Federal Reserve (FOMC minutes).
Melansir dari CNBC, Kamis (24/5/2018), FOMC tertanggal 1-2 Mei 2018 yang baru saja dipublikasikan, mengatakan inflasi yang lebih tinggi kemungkinan tidak akan menyebabkan laju penaikan suku bunga lebih cepat. Adapun tingkat inflasi AS saat ini berada pada level 2%.
Dan The Fed melihat inflasi 2% sebagai level yang menopang pertumbuhan ekonomi tanpa menekan harga. Karena itu, The Fed akan membiarkan inflasi terus meningkat karena selama ini telah menghadapi inflasi rendah berkepanjangan. Jadi mereka tidak segera menaikkan suku bunga lebih lanjut. Penaikan diperlukan bila prospek ekonomi AS tetap utuh.
Hasil risalah tersebut membuat indeks Dow Jones bertambah 52,4 poin ditutup menjadi 24.886,81. Kenaikan lebih tinggi ini berkat saham Boeing dan McDonald's yang berakhir moncer.
Indeks S&P 500 naik 0,3% menjadi 2.733,29 karena kenaikan kuat dari saham-saham real estat. Nasdaq bertambah 0,6% menjadi 7.425,96, karena kenaikan saham teknologi seperti Apple, Amazon, Facebook dan Netflix.
"Pasar bersiap untuk tone lebih hawkish pada catatan rapat FOMC yang ternyata berisi inflasi yang simetris dan seimbang," kata Michael Arone, chief investment strategist State Street Global Advisors kepada CNBC.
Pasar saham bereaksi positif atas catatan FOMC. Arone menyebut, sektor defensif yang biasanya bereaksi negatif terhadap kenaikan suku bunga, malah memimpin pasar.
Melansir dari CNBC, Kamis (24/5/2018), FOMC tertanggal 1-2 Mei 2018 yang baru saja dipublikasikan, mengatakan inflasi yang lebih tinggi kemungkinan tidak akan menyebabkan laju penaikan suku bunga lebih cepat. Adapun tingkat inflasi AS saat ini berada pada level 2%.
Dan The Fed melihat inflasi 2% sebagai level yang menopang pertumbuhan ekonomi tanpa menekan harga. Karena itu, The Fed akan membiarkan inflasi terus meningkat karena selama ini telah menghadapi inflasi rendah berkepanjangan. Jadi mereka tidak segera menaikkan suku bunga lebih lanjut. Penaikan diperlukan bila prospek ekonomi AS tetap utuh.
Hasil risalah tersebut membuat indeks Dow Jones bertambah 52,4 poin ditutup menjadi 24.886,81. Kenaikan lebih tinggi ini berkat saham Boeing dan McDonald's yang berakhir moncer.
Indeks S&P 500 naik 0,3% menjadi 2.733,29 karena kenaikan kuat dari saham-saham real estat. Nasdaq bertambah 0,6% menjadi 7.425,96, karena kenaikan saham teknologi seperti Apple, Amazon, Facebook dan Netflix.
"Pasar bersiap untuk tone lebih hawkish pada catatan rapat FOMC yang ternyata berisi inflasi yang simetris dan seimbang," kata Michael Arone, chief investment strategist State Street Global Advisors kepada CNBC.
Pasar saham bereaksi positif atas catatan FOMC. Arone menyebut, sektor defensif yang biasanya bereaksi negatif terhadap kenaikan suku bunga, malah memimpin pasar.
(ven)