Sektor Properti Diyakini Membaik Seiring Ekonomi Tumbuh di Atas 5%
Sektor Properti Diyakini Membaik Seiring Ekonomi Tumbuh di Atas 5%
A
A
A
JAKARTA - Pengembang properti di Tanah Air, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mengaku optimistis terhadap kinerja properti yang akan membaik pada tahun ini. DUTI akan terus melanjutkan peningkatan kinerja dan aset sepanjang tahun ini di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang masih mencapai level 5%.
“Kami optimis kinerja properti pada tahun 2018 akan membaik, seiring pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan daya beli masyarakat yang bakal terus membaik,” ujar Direktur Utama DUTI Teky Mailoa melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Teky mengatakan, periode Januari - Maret 2018, DUTI telah melakukan penjualan di Klaska Residence di Surabaya senilai Rp366 miliar. Selain itu, ada dari proyek Southgate Apartment di kawasan TB Simatupang Rp253 miliar dan lainnya. "Penjualan juga disumbang dari penjualan proyek Kota Wisata, Legenda Wisata, Taman Banjar Wijaya dan Grand Wisata," katanya.
Sementara, Teky menyampaikan, sepanjang tahun lalu, DUTI berhasil mencetak pendapatan usaha sebesar Rp1,72 triliun dan laba bersih Rp535,31 miliar. Pendapatan itu sejalan dengan marketing sales yang sebesar Rp878,2 miliar. Jumlah Aset juga naik sebesar Rp10,58 triliun atau 9,12% tahun 2017 dibanding tahun 2016 yang Rp9,69 triliun
"Jumlah Ekuitas sebesar Rp8,33 triliun atau 6,95% pada tahun 2017 dibanding dengan tahun 2016 yang sebesar Rp7,79 triliun," pungkas Teky.
Per 31 Desember 2017, DUTI memiliki luas tanah yang belum dikembangkan mencapai 1.311 ha atau senilai Rp4,25 triliun, termasuk di Benowo Surabaya, tanah Cibubur, Grand Wisata dan Kota Wisata.
DUTI juga memiliki properti investasi senilai Rp1,31 triliun termasuk Sinar Mas Land Plaza, Mega ITC Cempaka Mas, ITC Kuningan, ITC Depok, Grand Wisata, DP Mall Semarang dan Aeon Mall Southgate.
“Kami optimis kinerja properti pada tahun 2018 akan membaik, seiring pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan daya beli masyarakat yang bakal terus membaik,” ujar Direktur Utama DUTI Teky Mailoa melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Teky mengatakan, periode Januari - Maret 2018, DUTI telah melakukan penjualan di Klaska Residence di Surabaya senilai Rp366 miliar. Selain itu, ada dari proyek Southgate Apartment di kawasan TB Simatupang Rp253 miliar dan lainnya. "Penjualan juga disumbang dari penjualan proyek Kota Wisata, Legenda Wisata, Taman Banjar Wijaya dan Grand Wisata," katanya.
Sementara, Teky menyampaikan, sepanjang tahun lalu, DUTI berhasil mencetak pendapatan usaha sebesar Rp1,72 triliun dan laba bersih Rp535,31 miliar. Pendapatan itu sejalan dengan marketing sales yang sebesar Rp878,2 miliar. Jumlah Aset juga naik sebesar Rp10,58 triliun atau 9,12% tahun 2017 dibanding tahun 2016 yang Rp9,69 triliun
"Jumlah Ekuitas sebesar Rp8,33 triliun atau 6,95% pada tahun 2017 dibanding dengan tahun 2016 yang sebesar Rp7,79 triliun," pungkas Teky.
Per 31 Desember 2017, DUTI memiliki luas tanah yang belum dikembangkan mencapai 1.311 ha atau senilai Rp4,25 triliun, termasuk di Benowo Surabaya, tanah Cibubur, Grand Wisata dan Kota Wisata.
DUTI juga memiliki properti investasi senilai Rp1,31 triliun termasuk Sinar Mas Land Plaza, Mega ITC Cempaka Mas, ITC Kuningan, ITC Depok, Grand Wisata, DP Mall Semarang dan Aeon Mall Southgate.
(akr)
Explore More