BPJS Ketenagakerjaan Terus Tingkatkan Kompetensi SDM
A
A
A
JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan siap memaksimalkan peran Institut BPJS Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kualitas kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki.
Hal ini baik dalam proses rekrutmen, maupun peningkatan kompetensi bagi karyawan. Proyeksi ke depan, Institut BPJS Ketenagakerjaan akan menjadi center of excellent dan pusat riset untuk pengembangan jaminan sosial di Indonesia.
Inovasi institut ketenagakerjaan ini BPJS Ketenagakerjaan kembali diakui sebagai instansi pemerintah yang terbaik dalam mengelola SDM. BPJS TK meraih penghargaan di ajang Indonesia Human Capital Award (IHCA) IV 2018 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
BPJS Ketenagakerjaan menerima Platinum Award, yaitu penghargaan dengan nilai tertinggi untuk kategori perusahaan pemerintah yang diterima langsung oleh Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz.
Di tahun sebelumnya, pada ajang yang sama BPJS Ketenagakerjaan memperoleh penghargaan 1st Best Human Capital 2017 Kategori Government Owned Company dan 1st Best Indonesia Human Capital for Overall 2017 serta penghargaan yang dianugerahkan langsung kepada Naufal Mahfudz untuk Kategori The Big Top Ten Human Capital Director Indonesia Award 2017.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz mengatakan, penghargaan ini tidak lepas dari kerja keras dan peran seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di BPJS Ketenagakerjaan yang terus berjuang dalam peningkatan manfaat, kualitas pelayanan dan senantiasa berinovasi untuk membangun institusi yang lebih baik.
"Kami berharap dengan diterimanya penghargaan ini, seluruh SDM BPJS Ketenagakerjaan semakin terpacu dalam menjalankan dan mengemban tugas dan tanggung jawab kami. Ini bukan saatnya berpuas diri, tapi harus terus berupaya mempertahankan apa yang telah diraih dan meningkatkan aspek yang masih kurang," jelas Naufal.
Sementara, Menakertrans Hanif Dhakiri mengakui, investasi SDM di Indonesia oleh perusahaan masih sangat minimal. "Pemerintah terus mendorong supaya perusahaan meningkatkan investasi SDM, khususnya yang berbasis pengetahuan," kata Hanif dalam kesempatan sama.
Hal ini baik dalam proses rekrutmen, maupun peningkatan kompetensi bagi karyawan. Proyeksi ke depan, Institut BPJS Ketenagakerjaan akan menjadi center of excellent dan pusat riset untuk pengembangan jaminan sosial di Indonesia.
Inovasi institut ketenagakerjaan ini BPJS Ketenagakerjaan kembali diakui sebagai instansi pemerintah yang terbaik dalam mengelola SDM. BPJS TK meraih penghargaan di ajang Indonesia Human Capital Award (IHCA) IV 2018 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
BPJS Ketenagakerjaan menerima Platinum Award, yaitu penghargaan dengan nilai tertinggi untuk kategori perusahaan pemerintah yang diterima langsung oleh Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz.
Di tahun sebelumnya, pada ajang yang sama BPJS Ketenagakerjaan memperoleh penghargaan 1st Best Human Capital 2017 Kategori Government Owned Company dan 1st Best Indonesia Human Capital for Overall 2017 serta penghargaan yang dianugerahkan langsung kepada Naufal Mahfudz untuk Kategori The Big Top Ten Human Capital Director Indonesia Award 2017.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz mengatakan, penghargaan ini tidak lepas dari kerja keras dan peran seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di BPJS Ketenagakerjaan yang terus berjuang dalam peningkatan manfaat, kualitas pelayanan dan senantiasa berinovasi untuk membangun institusi yang lebih baik.
"Kami berharap dengan diterimanya penghargaan ini, seluruh SDM BPJS Ketenagakerjaan semakin terpacu dalam menjalankan dan mengemban tugas dan tanggung jawab kami. Ini bukan saatnya berpuas diri, tapi harus terus berupaya mempertahankan apa yang telah diraih dan meningkatkan aspek yang masih kurang," jelas Naufal.
Sementara, Menakertrans Hanif Dhakiri mengakui, investasi SDM di Indonesia oleh perusahaan masih sangat minimal. "Pemerintah terus mendorong supaya perusahaan meningkatkan investasi SDM, khususnya yang berbasis pengetahuan," kata Hanif dalam kesempatan sama.
(fjo)