Wall Street Tergelincir Terimbas Kekhawatiran Perang Dagang
A
A
A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan Kamis, kemarin jatuh setelah Amerika Serikat (AS) bakal mengenakan tarif impor logam dari Kanada, Meksiko dan Uni Eropa. Hal tersebut memicu kekhawatiran munculnya perang dagang baru, lantaran aksi AS tersebut berpotensi mendorong langkah balas dendam dari beberapa mitra dagang mereka.
Meski begitu seperti dilansir Reuters, saham S & P 500, Dow Industrials dan Nasdaq untuk bulan ini memiliki persentase keuntungan terbesar sejak Januari. Indeks Russell 2000 yang lebih kecil karena terfokus di dalam negeri, memiliki persentase keuntungan bulanan terbesar sejak September.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan tarif 25% untuk impor baja dan 10% pajak impor aluminium dari sekutunya akan berlaku pada hari Jumat. Meksiko menanggapinya dengan menerapkan langkah-langkah serupa untuk peternakan AS dan produk industri seperti apel, anggur dan keju, serta baja.
Sementara, Kanada mengutarakan bakal memberlakukan tarif pembalasan atas ekspor AS senilai USD12,8 miliar untuk menantang tarif tinggi impor baja dan aluminium berdasarkan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Gesekan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya telah mengguncang pasar keuangan sejak Maret, saat Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memberlakukan tarif logam. Iklim perdagangan membayangi data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang dipercepat dalam belanja konsumen AS.
Dow Jones Industrial Average (DJI) tercatat turun 251,94 poin atau 1,02% menjadi 24.415,84 ketika indeks S & P 500 kehilangan 18,74 poin yang setara 0,69% ke level 2.705,27. Sedangkan komposit Nasdaq lebih rendag 20,34 poin atau 0,27% di posisi 7.442,12.
Sepanjang bulan ini, indeks S & P meningkat sebesar 2,16% diikuti hasil positif Dow Jone yang bertambah 1,05% serta Nasdaq lebih tinggi 5,32%. Beberapa saham raksasa seperti Boeing Co (BA.N) dan Caterpillar Inc (CAT.N) tergelincir masing-masing 1,7% dan 2,3%.
Di sisi lain saham General Motors Co (GM.N) memimpin dengan persentase keuntungan tertinggi yakni melompat 12,9% setelah SoftBank Group Corp Jepang mengatakan akan menginvestasikan USD2,25 miliar. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai 8,09 miliar saham dibandingkan rata-rata 6,63 miliar saham.
Meski begitu seperti dilansir Reuters, saham S & P 500, Dow Industrials dan Nasdaq untuk bulan ini memiliki persentase keuntungan terbesar sejak Januari. Indeks Russell 2000 yang lebih kecil karena terfokus di dalam negeri, memiliki persentase keuntungan bulanan terbesar sejak September.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan tarif 25% untuk impor baja dan 10% pajak impor aluminium dari sekutunya akan berlaku pada hari Jumat. Meksiko menanggapinya dengan menerapkan langkah-langkah serupa untuk peternakan AS dan produk industri seperti apel, anggur dan keju, serta baja.
Sementara, Kanada mengutarakan bakal memberlakukan tarif pembalasan atas ekspor AS senilai USD12,8 miliar untuk menantang tarif tinggi impor baja dan aluminium berdasarkan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Gesekan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya telah mengguncang pasar keuangan sejak Maret, saat Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memberlakukan tarif logam. Iklim perdagangan membayangi data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang dipercepat dalam belanja konsumen AS.
Dow Jones Industrial Average (DJI) tercatat turun 251,94 poin atau 1,02% menjadi 24.415,84 ketika indeks S & P 500 kehilangan 18,74 poin yang setara 0,69% ke level 2.705,27. Sedangkan komposit Nasdaq lebih rendag 20,34 poin atau 0,27% di posisi 7.442,12.
Sepanjang bulan ini, indeks S & P meningkat sebesar 2,16% diikuti hasil positif Dow Jone yang bertambah 1,05% serta Nasdaq lebih tinggi 5,32%. Beberapa saham raksasa seperti Boeing Co (BA.N) dan Caterpillar Inc (CAT.N) tergelincir masing-masing 1,7% dan 2,3%.
Di sisi lain saham General Motors Co (GM.N) memimpin dengan persentase keuntungan tertinggi yakni melompat 12,9% setelah SoftBank Group Corp Jepang mengatakan akan menginvestasikan USD2,25 miliar. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai 8,09 miliar saham dibandingkan rata-rata 6,63 miliar saham.
(akr)