Summarecon Catat Prapenjualan Pemasaran Rp3,6 T di 2017
A
A
A
JAKARTA - PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) sepanjang tahun 2017 mencetak prapenjualan pemasaran sebesar Rp3,6 triliun, meningkat 18% dibandingkan tahun 2016.
Dari angka tersebut, segmen produk rumah berkontribusi sebesar 46%, ruko 26%, apartemen 14%, kavling komersial 12% dan produk lainnya 3%.
Hal itu terungkap dari RUPS tahunan dan RUPSLB yang diselenggarakan perseroan Kamis (7/6/2018). Laporan keuangan tahunan yang disampaikan dalam RUPS tersebut telah diterima dengan baik dan mendapatkan pengesahan serta persetujuan. Pada RUPS tahunan ini juga diputuskan pembagian dividen sebesar Rp5 per saham, atau setara 20% dari laba bersih perseroan.
"Hasil ini diperoleh di tengah pertumbuhan penjualan properti residensial yang masih rendah sepanjang tahun 2017," ujar Dirut Summarecon Adrianto P Adhi.
Sementara itu, mengenai prospek bisnis properti di 2018, Adrianto mengaku optimistis akan positif di tengah berlangsungnya pilkada serentak dan persiapan menuju pemilu 2019. Summarecon, kata dia, yakin dapat beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini dengan menargetkan prapenjualan 2018 sebesar Rp4 triliun, atau naik 12% dibandingkan capaian tahun 2017.
"Target tersebut diharapkan dapat dicapai dengan dibukanya lokasi pengembangan baru di Makassar yang akan menjadi lokasi pengembangan ke-6 oleh Summarecon," kata Adrianto.
Kontribusi yang diharapkan dari masing masing lokasi adalah Serpong(34%), Bekasi(22%), Bandung(21%), Kelapa Gading (10%), Karawang (7%), dan Makassar(6%).
Adrianto menambahkan, rencana dan target bisnis ini diharapkan dapat terlaksana dengan dukungan beberapa kebijakan dan peraturan pemerintah yang memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan sektor properti.
Dari angka tersebut, segmen produk rumah berkontribusi sebesar 46%, ruko 26%, apartemen 14%, kavling komersial 12% dan produk lainnya 3%.
Hal itu terungkap dari RUPS tahunan dan RUPSLB yang diselenggarakan perseroan Kamis (7/6/2018). Laporan keuangan tahunan yang disampaikan dalam RUPS tersebut telah diterima dengan baik dan mendapatkan pengesahan serta persetujuan. Pada RUPS tahunan ini juga diputuskan pembagian dividen sebesar Rp5 per saham, atau setara 20% dari laba bersih perseroan.
"Hasil ini diperoleh di tengah pertumbuhan penjualan properti residensial yang masih rendah sepanjang tahun 2017," ujar Dirut Summarecon Adrianto P Adhi.
Sementara itu, mengenai prospek bisnis properti di 2018, Adrianto mengaku optimistis akan positif di tengah berlangsungnya pilkada serentak dan persiapan menuju pemilu 2019. Summarecon, kata dia, yakin dapat beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini dengan menargetkan prapenjualan 2018 sebesar Rp4 triliun, atau naik 12% dibandingkan capaian tahun 2017.
"Target tersebut diharapkan dapat dicapai dengan dibukanya lokasi pengembangan baru di Makassar yang akan menjadi lokasi pengembangan ke-6 oleh Summarecon," kata Adrianto.
Kontribusi yang diharapkan dari masing masing lokasi adalah Serpong(34%), Bekasi(22%), Bandung(21%), Kelapa Gading (10%), Karawang (7%), dan Makassar(6%).
Adrianto menambahkan, rencana dan target bisnis ini diharapkan dapat terlaksana dengan dukungan beberapa kebijakan dan peraturan pemerintah yang memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan sektor properti.
(fjo)