Jelang Lebaran, Pinjaman Online di UangTeman Naik 3%

Selasa, 12 Juni 2018 - 01:12 WIB
Jelang Lebaran, Pinjaman...
Jelang Lebaran, Pinjaman Online di UangTeman Naik 3%
A A A
JAKARTA - Bulan Ramadhan bakal berakhir, dan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran akan segera datang. Kebutuhan untuk membeli tiket mudik, persiapan perjalanan ke kampung halaman hingga mengenakan pakaian baru ikut meningkat. Wajar jika pengeluaran rumah tangga terbesar selama setahun paling banyak tersedot di bulan Ramadhan.

Biasanya untuk memenuhi kebutuhan tadi, sebagian masyarakat memilih untuk meminjam uang di pegadaian hingga bank. Namun, sederet persyaratan mesti dipenuhi sebelum menarik dana di lembaga tersebut. Bahkan untuk pegadaian perlu ditebus dengan mengorbankan barang milik kita. Solusinya, di era teknologi seperti sekarang ini, pinjaman bisa dilakukan melalui layanan berbasis financial technology (fintech).

Proses yang cepat dan tanpa jaminan membuat banyak masyarakat tergiur untuk meminjam lewat kanal dunia maya, salah satunya melalui website UangTeman.com. Menurut Aidil Zulkifli, CEO UangTeman, mendekati Lebaran pengajuan pinjaman online mengalami kenaikan sekitar 2% hingga 3%.

"Biasanya kebutuhan untuk uang mudik atau persiapan Lebaran di kampung," ujarnya. Dia mengatakan, proses peminjaman uang secara online memang tidak membutuhkan banyak persyaratan layaknya mengajukan pinjaman ke bank. Masyarakat hanya perlu mengunggah foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), foto slip gaji, swafoto, dan foto Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi yang sudah bekerja.

"Kalau data yang diberikan sudah lengkap, maka proses verifikasinya juga akan cepat, paling cepat hanya 33 detik karena kami memiliki big data dengan ajuan 300.000 aplikasi dari seluruh Indonesia. Dan tanpa tatap muka. Tapi, kalau dokumen kurang lengkap, prosesnya lebih panjang, sekitar enam jam hingga satu hari," jelas Aidil, Senin (11/6/2018).

Masyarakat, terang Aidi, bisa mengajukan pinjaman pertama Rp1 juta hingga Rp4 juta dengan tenor atau jangka waktu pengembalian selama 10 hari hingga maksimal 30 hari. Setelah dilunasi, maka masyarakat bisa kembali meminjam uang dengan batas maksimal Rp8 juta, dan pengembalian bisa dicicil hingga tiga bulan. Biaya layanan pada peminjaman pertama akan dikenakan sebesar 1% per hari.

"Untuk peminjaman selanjutnya, biaya layanan akan turun menjadi 0,9% per hari. Begitu pula pada peminjaman ketiga, biaya turun menjadi 0,8% per hari, dan seterusnya," jelas Aidil seraya menambahkan, UangTeman telah diregulasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai layanan fintech on balance sheet lending.

Lebih lanjut dia menerangkan, dari lebih 60.000 nasabah pinjaman online di UangTeman, sebanyak 30% diantaranya menggunakan pinjaman untuk alasan produktif. Misalnya dana untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti penjual nasi goreng pinggir jalan atau ojek online untuk biaya bensin sehari-hari.

Sedangkan 20% nasabah meminjam untuk kebutuhan medis seperti pembiayaan rumah sakit dan membeli obat. Dan sekira 25% peminjam melakukannya dengan alasan edukasi, misalnya membayar biaya sekolah dan kuliah. Sementara tren kaum muda dengan rentang usia 28-30 tahun meminjam dana untuk kebutuhan konsumtif seperti membeli ponsel dan traveling.

"Untuk alasan ini biasanya kita tolak meskipun ini menjadi tren. Kami harus bertanggung jawab. Kami tidak akan memberikan dana talangan ke nasabah yang tidak produktif karena risikonya lebih tinggi," tutur Aidil.

UangTeman, yang berdiri sejak 2015, adalah bagian dari PT Digital Alpha Indonesia dan Digital Alpha Grup Pte Ltd, salah satu perusahaan digital keuangan di wilayah Asia Tenggara yang menyediakan pinjaman jangka pendek baik untuk keperluan konsumsi atau bisnis.

UangTeman saat ini melayani daerah Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, Magelang, Klaten, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, Makassar, Palembang, Lampung, Jambi dan Balikpapan. UangTeman bertujuan menyediakan pembiayaan online, dimana saja dan kapan saja sebagai alternatif dari model peminjaman konvensional bank atau perusahaan pembiayaan lainnya.

Sejak diluncurkan, situs ini sudah meraih pertumbuhan 10 kali lipat dengan memberikan pinjaman hingga USD18.000. Dan target jumlah pinjaman yang disalurkan untuk tahun ini sebesar Rp1 triliun.

"Dalam lima tahun ke depan, kami berencana ekspansi ke luar negeri seperti Thailand dan Vietnam. Namun, fokus kami di tahun ini dan tahun depan adalah memperluas pasar di kota-kota lain di Indonesia," pungkas Aidil.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1387 seconds (0.1#10.140)