Nasdaq dan S&P 500 Menguat Berkat Kenaikan Saham Teknologi
A
A
A
NEW YORK - Indeks Nasdaq dan S&P 500 Amerika Serikat pada perdagangan Rabu waktu setempat, ditutup lebih tinggi, berkat kenaikan saham-saham teknologi. Melansir CNBC, Kamis (21/6/2018), indeks Nasdaq bertambah 0,7% menjadi 7.781,51, level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini berkat saham Facebook dan Netflix yang mencapai rekor, dengan masing-masing naik 2,3% dan 2,9%.
Indeks S&P 500 menguat 0,2% berakhir menjadi 2.767,32, dengan kenaikan saham Fox. Disney menaikkan tawaran untuk aset Twenty-First Century Fox menjadi USD38 per saham atau USD71,3 miliar, melebihi tawaran yang dibuat saingan mereka yaitu NBC Universal Comcast yang menawar USD65 miliar. Tawaran itu membuat saham Fox lebih tinggi 7,5%.
"Setiap kali mendapatkan berita seperti itu, pasar menganggapnya sebagai positif. Jadi pasar siap untuk rebound. Dan saya pikir pasar akan tetap bergejolak sampai kami fokus lagi pada pendapatan," ujar Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.
Sementara itu, indeks Dow Jones turun 42,41 poin menjadi 24.657,80, kerugian tujuh hari beruntun, terpanjang sejak Maret 2017. Hal ini karena masih adanya kekhawatiran perang dagang antara AS dengan China. Cardillo mengatakan ketegangan perdagangan antara AS dan beberapa mitra utamanya, terutama China, akan membuat investor tetap waspada untuk sementara waktu.
Indeks S&P 500 menguat 0,2% berakhir menjadi 2.767,32, dengan kenaikan saham Fox. Disney menaikkan tawaran untuk aset Twenty-First Century Fox menjadi USD38 per saham atau USD71,3 miliar, melebihi tawaran yang dibuat saingan mereka yaitu NBC Universal Comcast yang menawar USD65 miliar. Tawaran itu membuat saham Fox lebih tinggi 7,5%.
"Setiap kali mendapatkan berita seperti itu, pasar menganggapnya sebagai positif. Jadi pasar siap untuk rebound. Dan saya pikir pasar akan tetap bergejolak sampai kami fokus lagi pada pendapatan," ujar Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.
Sementara itu, indeks Dow Jones turun 42,41 poin menjadi 24.657,80, kerugian tujuh hari beruntun, terpanjang sejak Maret 2017. Hal ini karena masih adanya kekhawatiran perang dagang antara AS dengan China. Cardillo mengatakan ketegangan perdagangan antara AS dan beberapa mitra utamanya, terutama China, akan membuat investor tetap waspada untuk sementara waktu.
(ven)