Kebijakan Ekonomi Harus Tingkatkan Lapangan Kerja
A
A
A
JAKARTA - Guru besar ilmu ekonomi Universitas Indonesia Didik J Rachbini sepakat dengan pernyataan Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) bahwa kebijakan ekonomi Indonesia harus berorientasi pada penyerapan tenaga kerja, perolehan devisa, dan kesejahteraan masyarakat.
Peneliti senior INDEF tersebut mengatakan hal itu menjadi penting mengingat besarnya jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Kondisi tersebut juga berbanding terbalik dengan kualitas tenaga kerja di Indonesia. “Mengapa demikian? Karena penduduk kita besar dan yang tidak terampil masih banyak,” ujarnya saat dihubungi Sabtu (23/6/2018).
Dalam hal ini, Didik menyebutkan pentingnya menerapkan kebijakan ekonomi terkait daya saing dan kinerja ekspor. Hal ini bertujuan agar kondisi ekonomi Indonesia semakin stabil.
“Ekonomi kita lemah, rupiah lemah, dan tidak stabil karena ekspor kita lemah sehingga kita tidak punya cukup devisa untuk impor barang dan jasa,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga menekankan kebijakan investasi yang bertujuan agar investasi baik di da lam maupun luar negeri semakin kuat. “Jika investasi kuat terutama luar negeri, maka ekonomi Indonesia akan lebih kuat karena produktivitas naik, devisa bertambah, dan penyerapan tenaga kerja maksimal,” katanya.
Sebelumnya HT menyampaikan ada tiga hal penting yang men jadi orientasi pembangunan Indonesia. “Kebijakan ekonomi harus berorientasi pada peningkatan lapangan kerja, kesejahteraan masyarakat, dan devisa,” tulis Hary Tanoe di akun Twitternya, @Hary_Tanoe. (M Yamin)
Peneliti senior INDEF tersebut mengatakan hal itu menjadi penting mengingat besarnya jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Kondisi tersebut juga berbanding terbalik dengan kualitas tenaga kerja di Indonesia. “Mengapa demikian? Karena penduduk kita besar dan yang tidak terampil masih banyak,” ujarnya saat dihubungi Sabtu (23/6/2018).
Dalam hal ini, Didik menyebutkan pentingnya menerapkan kebijakan ekonomi terkait daya saing dan kinerja ekspor. Hal ini bertujuan agar kondisi ekonomi Indonesia semakin stabil.
“Ekonomi kita lemah, rupiah lemah, dan tidak stabil karena ekspor kita lemah sehingga kita tidak punya cukup devisa untuk impor barang dan jasa,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga menekankan kebijakan investasi yang bertujuan agar investasi baik di da lam maupun luar negeri semakin kuat. “Jika investasi kuat terutama luar negeri, maka ekonomi Indonesia akan lebih kuat karena produktivitas naik, devisa bertambah, dan penyerapan tenaga kerja maksimal,” katanya.
Sebelumnya HT menyampaikan ada tiga hal penting yang men jadi orientasi pembangunan Indonesia. “Kebijakan ekonomi harus berorientasi pada peningkatan lapangan kerja, kesejahteraan masyarakat, dan devisa,” tulis Hary Tanoe di akun Twitternya, @Hary_Tanoe. (M Yamin)
(nfl)