Dapat Dana Segar, Pelindo Optimistis Percepat Konektivitas KTI
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) resmi mencatatkan penerbitan obligasinya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi I senilai Rp3 triliun ini akan digunakan perseroan untuk mendanai pembangunan berbagai proyek strategis di beberapa pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI), yaitu Makassar New Port, Pelabuhan Bitung, Kendari New Port dan Pelabuhan Pantoloan-Palu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi langkah Pelindo IV tersebut. Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Deputi bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, Rini optimistis penerbitan obligasi oleh Pelindo IV ini akan semakin mempercepat pembangunan konektivitas di wilayah KTI.
"Saya apresiasi langkah strategis Pelindo IV dalam upaya mencari sumber-sumber pembiayaan di luar APBN untuk menyelesaikan program strategis nasional yang ketika beroperasi nanti tentunya akan membawa banyak keuntungan bagi perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia Timur," ungkapnya, Kamis (5/07/2018).
Kementerian BUMN, lanjut Aloysius, selalu mendorong agar BUMN bisa lebih mandiri dalam pendanaan, transparan, dan berorientasi kepada kepentingan nasional. Dengan begitu, dalam menjalankan pembangunan, baik pemerintah maupun BUMN tidak lagi hanya bergantung pada APBN. Sebagaimana fungsinya, BUMN adalah agen pembangunan yang bisa memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Untuk itu, kami terus mendorong perusahaan negara agar meningkatkan keuangan tidak hanya melalui leveraging, tetapi juga alternatif lainnya yang sudah dilakukan sekarang seperti sekuritisasi aset, IPO anak usaha, perpetual bonds, RDPT berbasis ekuitas, joint venture dengan pihak swasta nasional maupun global khususnya untuk greenfield projects, dan lain sebagainya," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung menjelaskan, meski penerbitan obligasi ini merupakan aksi korporasi perdana, namun perseroan mencatat antusiasme para investor sangat baik. Sebab, dari total Rp3 triliun obligasi yang ditawarkan pada penerbitan perdana tahun ini, minat para investor sudah melebihi jumlah penawaran (over-subscribed).
"Hal ini tentu sangat menggembirakan dan menunjukkan kepercayaan investor kepada PT Pelindo IV,” tandasnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi langkah Pelindo IV tersebut. Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Deputi bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, Rini optimistis penerbitan obligasi oleh Pelindo IV ini akan semakin mempercepat pembangunan konektivitas di wilayah KTI.
"Saya apresiasi langkah strategis Pelindo IV dalam upaya mencari sumber-sumber pembiayaan di luar APBN untuk menyelesaikan program strategis nasional yang ketika beroperasi nanti tentunya akan membawa banyak keuntungan bagi perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia Timur," ungkapnya, Kamis (5/07/2018).
Kementerian BUMN, lanjut Aloysius, selalu mendorong agar BUMN bisa lebih mandiri dalam pendanaan, transparan, dan berorientasi kepada kepentingan nasional. Dengan begitu, dalam menjalankan pembangunan, baik pemerintah maupun BUMN tidak lagi hanya bergantung pada APBN. Sebagaimana fungsinya, BUMN adalah agen pembangunan yang bisa memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Untuk itu, kami terus mendorong perusahaan negara agar meningkatkan keuangan tidak hanya melalui leveraging, tetapi juga alternatif lainnya yang sudah dilakukan sekarang seperti sekuritisasi aset, IPO anak usaha, perpetual bonds, RDPT berbasis ekuitas, joint venture dengan pihak swasta nasional maupun global khususnya untuk greenfield projects, dan lain sebagainya," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung menjelaskan, meski penerbitan obligasi ini merupakan aksi korporasi perdana, namun perseroan mencatat antusiasme para investor sangat baik. Sebab, dari total Rp3 triliun obligasi yang ditawarkan pada penerbitan perdana tahun ini, minat para investor sudah melebihi jumlah penawaran (over-subscribed).
"Hal ini tentu sangat menggembirakan dan menunjukkan kepercayaan investor kepada PT Pelindo IV,” tandasnya.
(fjo)