Korsel: Perang Dagang Bisa Menyebar Secara Global
A
A
A
SEOUL - Kementerian Keuangan Korea Selatan memperingatkan pertikaian perang dagang antara Amerika Serikat dengan Republik Rakyat China bisa menyebar secara global, termasuk kepada negara mereka. Perang dagang dinilai bisa menyerang ekspor "barang setengah jadi" yang digunakan di peralatan rumah tangga, komputer, dan perangkat komunikasi.
Pasalnya, Korea Selatan banyak mengekspor barang setengah jadi ke China. Dan ini kemungkinan bisa terkena tamparan tarif oleh Amerika Serikat. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sendiri telah mengeluarkan ancaman bakal menerapkan tarif 10% terhadap produk-produk China senilai USD200 miliar.
Kementerian Perdagangan Korsel menyebut ekspor negaranya ke China melonjak 30% di bulan Juni, banyak didominasi oleh barang setengah jadi. Dan agar tidak berdampak ke negaranya, Pemerintah Korsel langsung membahas rapat industri terkait isu perdagangan.
Melansir Reuters, Kamis (12/7/2018), Menteri Keuangan Korea Selatan Kim Dong-yeon mengatakan pemerintah Korsel akan menyiapkan skenario untuk mengatasi dampak ekonomi dari perang dagang tersebut.
"Meski saat ini konflik perdagangan antara AS dan China berdampak terbatas, namun kami tidak mengesampingkan kemungkinan konflik ini bisa menyebar ke pasar global," ujarnya. Dan Korea telah menganalisa secara terperinci soal produk apa saja yang akan terdampak dari perang dagang AS-China.
Selain Korea, tetangga terdekat China seperti Jepang dan Hong Kong juga rentan terhadap perang dagang AS-China. "Karena mereka juga mengekspor sebagian besar barang setengah jadi ke China," tulis OCBC Bank.
OCBC Bank di Singapura memperkirakan jika AS mengenakan tarif tambahan untuk barang-barang China senilai USD250 miliar, maka pertumbuhan PDB Korea Selatan dapat dikurangi 0,3% dan pertumbuhan ekonomi Jepang dapat dikurangi 0,2%.
Bank sentral Korea Selatan sendiri pada Kamis ini menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi 2018, dari semula 3,0% menjadi 2,9%, setelah ekspor mereka ke China mulai melambat seiring meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China.
Pasalnya, Korea Selatan banyak mengekspor barang setengah jadi ke China. Dan ini kemungkinan bisa terkena tamparan tarif oleh Amerika Serikat. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sendiri telah mengeluarkan ancaman bakal menerapkan tarif 10% terhadap produk-produk China senilai USD200 miliar.
Kementerian Perdagangan Korsel menyebut ekspor negaranya ke China melonjak 30% di bulan Juni, banyak didominasi oleh barang setengah jadi. Dan agar tidak berdampak ke negaranya, Pemerintah Korsel langsung membahas rapat industri terkait isu perdagangan.
Melansir Reuters, Kamis (12/7/2018), Menteri Keuangan Korea Selatan Kim Dong-yeon mengatakan pemerintah Korsel akan menyiapkan skenario untuk mengatasi dampak ekonomi dari perang dagang tersebut.
"Meski saat ini konflik perdagangan antara AS dan China berdampak terbatas, namun kami tidak mengesampingkan kemungkinan konflik ini bisa menyebar ke pasar global," ujarnya. Dan Korea telah menganalisa secara terperinci soal produk apa saja yang akan terdampak dari perang dagang AS-China.
Selain Korea, tetangga terdekat China seperti Jepang dan Hong Kong juga rentan terhadap perang dagang AS-China. "Karena mereka juga mengekspor sebagian besar barang setengah jadi ke China," tulis OCBC Bank.
OCBC Bank di Singapura memperkirakan jika AS mengenakan tarif tambahan untuk barang-barang China senilai USD250 miliar, maka pertumbuhan PDB Korea Selatan dapat dikurangi 0,3% dan pertumbuhan ekonomi Jepang dapat dikurangi 0,2%.
Bank sentral Korea Selatan sendiri pada Kamis ini menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi 2018, dari semula 3,0% menjadi 2,9%, setelah ekspor mereka ke China mulai melambat seiring meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China.
(ven)