Lampaui Pertumbuhan Ekonomi, Industri Kosmetik Tumbuh 7%

Kamis, 19 Juli 2018 - 18:01 WIB
Lampaui Pertumbuhan Ekonomi, Industri Kosmetik Tumbuh 7%
Lampaui Pertumbuhan Ekonomi, Industri Kosmetik Tumbuh 7%
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat industri kosmetik nasional tumbuh 7,36% di triwulan I/2018. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2017 di mana industri kosmetik nasional tumbuh hanya 6,35%.

"Kinerja sektor ini mampu di atas pertumbuhan ekonomi nasional dan kami perkirakan sepanjang tahun 2018 bisa tembus hingga 7%, sejalan dengan pertumbuhan startup dan kebutuhan konsumen yang kian berkembang," ujar Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Di samping itu, industri kosmetik di dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan pada tahun 2017, sehingga total saat ini mencapai lebih dari 760 perusahaan. Dari total tersebut, sebanyak 95 persen industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan sisanya industri skala besar.

"Dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa dari mereka sudah mengekspor produknya ke ke negara-negara di Asean, Afrika, Timur Tengah dan lain-lain," kata Sigit. Pada tahun 2017, tercatat nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai USD516,99 juta, naik dibanding tahun 2016 sebesar USD470,30 juta.

Sigit melanjutkan, Kemenperin terus memacu pengembangan industri komestik di dalam negeri agar lebih berdaya saing global karena prospek bisnisnya masih cukup kemilau di masa mendatang. Apalagi, permintaan di pasar domestik dan ekspor semakin meningkat, seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama.

"Indonesia merupakan salah satu pasar produk kosmetik yang cukup potensial sehingga usaha ini dapat menjanjikan bagi produsen kita yang ingin mengembangkannya," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Sancoyo Antarikso meyakini pasar produk kosmetik di Indonesia berpotensi terus tumbuh seiring dengan tren penggunaan yang semakin berkembang. "Kalau sebelumnya hanya dua langkah, sekarang konsumen sudah banyak mengaplikasikan kosmetika 5-10 langkah, dimulai dari pembersih, serum, dan lain-lain," ujarnya.

Sancoyo menuturkan, produsen kosmetik di dalam negeri dituntut dapat memenuhi selera konsumen saat ini apabila tidak ingin kalah bersaing dengan produk impor. "Untuk mengetahui tren permintaan produk kosmetik, kami aktif mengadakan pameran setiap tahun yang mengundang para pemain global di bidang bahan baku, kemasan, dan mesin," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3911 seconds (0.1#10.140)