Banyak Proyek Migas, Peluang bagi Tenaga Kerja Asli Papua

Selasa, 24 Juli 2018 - 12:15 WIB
Banyak Proyek Migas, Peluang bagi Tenaga Kerja Asli Papua
Banyak Proyek Migas, Peluang bagi Tenaga Kerja Asli Papua
A A A
TELUK BINTUNI - Pemerintah tengah mendorong direalisasikannya sejumlah proyek migas di Papua Barat. Bahkan, beberapa di antaranya telah mulai berjalan seperti proyek migas BP Tangguh dan proyek pemrosesan gas Genting Oil di Kasuari.

Dampaknya, kebutuhan tenaga kerja di Bumi Cendrawasih itu akan meningkat, utamanya putra asli daerah. Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi di Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (24/7/2018).

Karena itu, ungkap Amien, keberadaan pusat pelatihan yang digagas Pemkab Teluk Bintuni dan PT Petroteknik ini sejalan dengan kebutuhan tenaga kerja. Dia pun berharap agar keberadaan P2TIM ini bisa dimanfaatkan sebaiknya oleh putra daerah.

"Ini merupakan hal yang amat baik. Kami dari SKK Migas sedang menjalankan proyek Tangguh Term 3 yang saat ini sedang berjalan. Dan tidak lama lagi akan dibangun proyek gas processing facility di Genting Kasuari. Nah ini memerlukan banyak tenaga kerja," ujar Amien.

Dia pun meminta para peserta pelatihan agar belajar dengan sungguh-sungguh sehingga mutu para lulusan yang dihasilkan berkualitas dan bersertifikat internasional.

"Proyek migas memerlukan skill yang tinggi sehingga memerlukan sertifikat karena itu kegiatan ini sangat bagus ke depan," tandasnya.

Amien menambahkan bahwa beberapa waktu lalu telah dimulai beberapa proyek eksplorasi migas, baik di daerah Papua maupun Papua Barat. Karena itu ke depan akan dibutuhkan banyak tenaga kerja handal yang mampu memenuhi kebutuhan industri migas yang akan berkembang di Papua Barat.

"Perlu diketahui juga beberapa waktu lalu telah diselesaikan ekplorasi yang telah dilakukan kalau ekplorasi ini juga butuh tenaga kerja yang banyak di akhir tahun kami ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Papua kalau diperlukan dalam waktu 10 tahun yang akan datang perlu tenaga kerja yang cukup banyak," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5542 seconds (0.1#10.140)