PGN Memasok Kebutuhan Gas ke Pabrik Otomotif
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memasok kebutuhan gas pabrik Galvanizing, Annealing and Processing Line (GAPL) milik PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) yang beroperasi mulai Selasa (7/8) di Cilegon, Banten. Produk baja yang dihasilkan pabrik KNSS senilai Rp4,3 triliun tersebut akan digunakan untuk memasok kebutuhan industri otomotif nasional.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, menuturkan perusahaannya ditetapkan sebagai pemenang tender penyaluran gas untuk keperluan produksi pabrik GAPL milik KNSS pada tanggal 15 April 2016 lalu. Sesuai dengan permintaan pelanggan, PGN berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa gas distribusi menuju pabrik, sehingga bisa melakukan gas in tepat waktu pada 1 Februari 2017.
Rachmat mengatakan, PGN berpotensi menyalurkan gas sebanyak 1,32 juta m3 per bulan seiring dengan meningkatnya permintaan industri otomotif akan Cold Rolled steel (CR), galvannealed steel (GA), dan hot dip galvanized steel (GI) yang mampu diproduksi pabrik tersebut.
Setelah melakukan uji coba produksi selama setahun lebih, pada tanggal 7 Agustus 2018, KNSS melakukan opening ceremony pabrik yang dihadiri oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, perwakilan dari Kementerian BUMN, perwakilan dari Kementerian Perindustrian, perwakilan dari Gubernur Banten, Representative Direktur NSSMC dan Sales Area Head PGN.
"Dengan beroperasinya pabrik ini, diharapkan industri otomotif yang ada di Indonesia seperti Toyota, Suzuki, Nissan, Daihatsu, dan lain-lain dapat mengalihkan bahan baku yang tadinya impor menjadi membeli dari KNSS, sehingga PGN dapat mendukung KNSS berkontribusi meningkatkan perekonomian dalam negeri," kata Rachmat dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Pabrik GAPL milik KNSS memiliki kapasitas produksi bahan baku industri otomotif sebanyak 480 ribu metrik ton per tahun. KNSS sendiri merupakan perusahaan joint venture antara Nippon Steel dan Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) dari Jepang dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dari Indonesia, yang merupakan pelanggan besar gas PGN.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (ILMATE Kemenperin), Harjanto, mengapresiasi beroperasinya pabrik yang diharapkan mampu menyerap 280 orang tenaga kerja itu. Karena pabrik baja di dalam negeri membuktikan tidak hanya mampu memasok kebutuhan sektor konstruksi, tetapi kini sudah mampu memenuhi kebutuhan industri otomotif.
“Pabrik KNSS ini akan memacu pengoptimalan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Selain itu, ekonomi Indonesia juga diuntungkan karena bisa menghemat devisa dari substitusi impor, peningkatan pendapatan pajak, serta penggunaan bahan baku dan tenaga kerja lokal," kata Harjanto.
Menurut data Kementerian Perindustrian, produk baja yang cukup banyak digunakan di sektor otomotif adalah jenis Hot Rolled Steel Coil (HRC), Cold Rolled Steel Coil (CRC), dan Galvanized Steel. Sementara itu, Direktur KNSS Djoko Muljono menambahkan, pengalaman perusahaannya menghasilkan lembaran baja berkualitas dan bermutu tinggi akan meningkatkan standar kualitas mobil yang diproduksi di dalam negeri.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, menuturkan perusahaannya ditetapkan sebagai pemenang tender penyaluran gas untuk keperluan produksi pabrik GAPL milik KNSS pada tanggal 15 April 2016 lalu. Sesuai dengan permintaan pelanggan, PGN berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa gas distribusi menuju pabrik, sehingga bisa melakukan gas in tepat waktu pada 1 Februari 2017.
Rachmat mengatakan, PGN berpotensi menyalurkan gas sebanyak 1,32 juta m3 per bulan seiring dengan meningkatnya permintaan industri otomotif akan Cold Rolled steel (CR), galvannealed steel (GA), dan hot dip galvanized steel (GI) yang mampu diproduksi pabrik tersebut.
Setelah melakukan uji coba produksi selama setahun lebih, pada tanggal 7 Agustus 2018, KNSS melakukan opening ceremony pabrik yang dihadiri oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, perwakilan dari Kementerian BUMN, perwakilan dari Kementerian Perindustrian, perwakilan dari Gubernur Banten, Representative Direktur NSSMC dan Sales Area Head PGN.
"Dengan beroperasinya pabrik ini, diharapkan industri otomotif yang ada di Indonesia seperti Toyota, Suzuki, Nissan, Daihatsu, dan lain-lain dapat mengalihkan bahan baku yang tadinya impor menjadi membeli dari KNSS, sehingga PGN dapat mendukung KNSS berkontribusi meningkatkan perekonomian dalam negeri," kata Rachmat dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Pabrik GAPL milik KNSS memiliki kapasitas produksi bahan baku industri otomotif sebanyak 480 ribu metrik ton per tahun. KNSS sendiri merupakan perusahaan joint venture antara Nippon Steel dan Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) dari Jepang dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dari Indonesia, yang merupakan pelanggan besar gas PGN.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (ILMATE Kemenperin), Harjanto, mengapresiasi beroperasinya pabrik yang diharapkan mampu menyerap 280 orang tenaga kerja itu. Karena pabrik baja di dalam negeri membuktikan tidak hanya mampu memasok kebutuhan sektor konstruksi, tetapi kini sudah mampu memenuhi kebutuhan industri otomotif.
“Pabrik KNSS ini akan memacu pengoptimalan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Selain itu, ekonomi Indonesia juga diuntungkan karena bisa menghemat devisa dari substitusi impor, peningkatan pendapatan pajak, serta penggunaan bahan baku dan tenaga kerja lokal," kata Harjanto.
Menurut data Kementerian Perindustrian, produk baja yang cukup banyak digunakan di sektor otomotif adalah jenis Hot Rolled Steel Coil (HRC), Cold Rolled Steel Coil (CRC), dan Galvanized Steel. Sementara itu, Direktur KNSS Djoko Muljono menambahkan, pengalaman perusahaannya menghasilkan lembaran baja berkualitas dan bermutu tinggi akan meningkatkan standar kualitas mobil yang diproduksi di dalam negeri.
(akr)