Ini Penyebab Investasi Korea Selatan Berkurang di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal II/2018 mencapai Rp176,3 triliun, angka ini turun 4,9% dibandingkan kuartal I/2018 sebesar Rp185,3 triliun.
Selain realisasi investasi yang menurun, juga terjadi pergeseran negara-negara yang menginvestasi modalnya ke Indonesia. Bila sebelumnya lima besar investasi asing di Indonesia didominasi Jepang, Singapura, Republik Rakyat China, Korea Selatan dan Swiss, maka pada kuartal II/2018, posisinya berubah.
Korea Selatan yang selama ini berinvestasi besar di Indonesia, sekarang tidak lagi masuk lima besar. "Periode Januari-Juni 2018, realisasi investasi asing paling besar dari Singapura mencapai USD2,4 miliar (sekitar Rp35 triliun) atau 33,5% dari total investasi PMA yang masuk ke Tanah Air. Dan Korea Selatan itu turun paling jauh, makanya mereka enggak masuk lagi 5 negara investasi paling besar di Indonesia," ujar Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis di Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKPM Thomas Lembong mengungkapkan salah satu faktor yang membuat penurunan investasi Korea Selatan, termasuk investasi asing lainnya karena pemerintah berencana melakukan penundaan proyek infrastruktur dengan kebutuhan impor bahan baku yang tinggi.
Sehingga, investor yang hendak berniat mengajukan investasinya mundur di tengah jalan. "Satu nuansa yang cukup penting adalah angka investasi kuartal ke kuartal itu sangat berpengaruh oleh penundaan," tandasnya.
Berikut lima besar negara asal PMA di kuartal II/2018:
- Singapura sebesar USD2,4 miliar (33,5%)
- Jepang sebesar USD1,0 miliar (14,4%)
- Republik Rakyat China sebesar USD0,7 miliar (9,4%)
- Hong Kong sebesar USD0,6 miliar (8,2%)
- Malaysia sebesar USD0,4 miliar (5,3%).
Selain realisasi investasi yang menurun, juga terjadi pergeseran negara-negara yang menginvestasi modalnya ke Indonesia. Bila sebelumnya lima besar investasi asing di Indonesia didominasi Jepang, Singapura, Republik Rakyat China, Korea Selatan dan Swiss, maka pada kuartal II/2018, posisinya berubah.
Korea Selatan yang selama ini berinvestasi besar di Indonesia, sekarang tidak lagi masuk lima besar. "Periode Januari-Juni 2018, realisasi investasi asing paling besar dari Singapura mencapai USD2,4 miliar (sekitar Rp35 triliun) atau 33,5% dari total investasi PMA yang masuk ke Tanah Air. Dan Korea Selatan itu turun paling jauh, makanya mereka enggak masuk lagi 5 negara investasi paling besar di Indonesia," ujar Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis di Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKPM Thomas Lembong mengungkapkan salah satu faktor yang membuat penurunan investasi Korea Selatan, termasuk investasi asing lainnya karena pemerintah berencana melakukan penundaan proyek infrastruktur dengan kebutuhan impor bahan baku yang tinggi.
Sehingga, investor yang hendak berniat mengajukan investasinya mundur di tengah jalan. "Satu nuansa yang cukup penting adalah angka investasi kuartal ke kuartal itu sangat berpengaruh oleh penundaan," tandasnya.
Berikut lima besar negara asal PMA di kuartal II/2018:
- Singapura sebesar USD2,4 miliar (33,5%)
- Jepang sebesar USD1,0 miliar (14,4%)
- Republik Rakyat China sebesar USD0,7 miliar (9,4%)
- Hong Kong sebesar USD0,6 miliar (8,2%)
- Malaysia sebesar USD0,4 miliar (5,3%).
(ven)