Properti di Sisi Selatan Jakarta Kian Semarak

Jum'at, 31 Agustus 2018 - 05:38 WIB
Properti di Sisi Selatan...
Properti di Sisi Selatan Jakarta Kian Semarak
A A A
JAKARTA - Beberapa waktu lalu, otoritas keuangan mengeluarkan kebijakan tentang pelonggaran Loan to Value (LTV), dimana dengan adanya kebijakan ini bisa dimanfaatkan oleh para pengembang untuk menurunkan uang muka.

Dalam dunia properti, besaran uang muka selama ini menjadi salah satu indikator yang diperhatikan konsumen sebelum memutuskan membeli. Penurunan besaran uang muka sebagai dampak atas kebijakan pelonggaran LTV ini, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industriproperti, dimana sampai pertengahan September 2018 ini belum bisa mencapai titik optimal.

Di lain sisi, konsumen makin jeli dalam menentukan pilihan dalam membeli properti, baik properti itu untuk ditinggali, maupun sebagai instrumen investasi. Para pengembang, kini sangat memperhitungkan berbagai faktor, tidak hanya harga, serta cara bayar yang kompetitif. Namun lebih dari itu, lokasi yang memiliki prospek kedepan akan menjadi senjata para pengembang dalam memberikan penawaran kepada konsumen.

Sisi selatan Ibukota, selama ini kalah pamor dibandingkan dengan sisi barat dan timur. Namun sisi selatan memiliki keunggulan dalam hal kualitas udara. Data menunjukkan, kualitas udara sisi selatan Jakarta lebih baik dibandingkan dengan sisi timur dan barat. Hal ini bisa dimaklumi, karena di sisi timur terdapat kawasan industri terbesar di Asia, di Cikarang dan kawasan industri barat Jakarta memberi pengaruh besar terdapat kualitas udara. Salah satu kawasan di sisi selatan Jakarta adalah kawasan Sentul yang hanya berjarak 20 km dari Jakarta.

"Kawasan Sentul merupakan kawasan yang sedang tumbuh pesat. Kawasan ini menjadi favorit warga Jakarta Selatan, sama seperti Tangerang Selatan dulu menjadi tempat pergeseran masyarakat Jakarta Barat untuk tinggal," tegas Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia(PSPI) Panangian Simanungkalit saat dihubungi di Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Selain memiliki suasana alami dan asri, kata dia, kawasan ini juga dikenal sebagai kawasan wisata. Properti di kawasan Sentul selain untuk dihuni, juga menjadi instrumen investasi mengingat harga properti di kawasan ini terus naik. Kawasan Sentul dalam kurun beberapa waktu terakhir semakin berkembang menjadi pusat pertumbuhan properti baru di wilayah penyokong Jakarta.

Panangian Simanungkalit menambahkan, Kawasan Sentul sangat luas, karena itu pengembang perlu membuat inovasi-inovasi baru. Inovasi tersebut berkaitan dengan akses infrastruktur.

Kawasan Sentul ke depan diyakini akan terus berkembang, dan para pengembang makin jeli dalam mengembangkan konsep kawasan propertinya, sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tidak hanya membangun hunian, para pengembang juga menyediakan berbagai fasilitas dan sarana penunjang, sehingga perlahan tapi pasti, Sentul akan menjadi magnet baru. Konsep yang dikembangkan pada kawasan Royal Sentul Park adalah Nature and Leisure untuk mengakomodasi kebutuhan wisata masyarakat Jakarta dan Bogor.

Melihat potensi Sentul ke depan yang memberikan banyak peluang, beberapa developer sudah mulai bergerak memulai pengembangan di kawasan ini. Salah satunya adalah PT Adhi Commuter Properti. Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. ini, mengembangkan LRT City Royal Sentul Park, di lahan dekat Sentul International Sirkuit.

Amrozi Hamidi, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti (ACP) mengatakan, Sentul memiliki potensi besar ke depan. Dengan kualitas udara yang lebih bagus dibandingkan daerah lain, kedepan kawasan Sentul akan semakin diminati konsumen.

"Kami optimistis, properti yang kami hadirkan di Sentul akan menjadi pilihan bagi konsumen. Tentu, kami akan membangun kawasan ini, tidak hanya sekadar sebuah hunian, namun kami juga akan membangun kawasan komersial lainnya," katanya.

Nanang Safrudin Salim, Project Director LRT City Sentul-Royal Sentul Park, mengatakan, Royal Sentul Park dikembangkan di lahan seluas 14.8 Ha, dengan investasi Rp7,5 triliun. Di Kawasan ini direncanakan dibangun 12 tower yang berfungsi sebagai apartemen, perkantoran, hotel dan mall, yang dilengkapi dengan kawasan komersial dan fasilitas berlibur. Ground Breaking tower pertama telah dilakukan pada bulan Juli 2017 dengan progress pembangunan di tower pertama mencapai 20%.

ACP selaku pengembang cukup jeli dalam menyiapkan fasilitas penunjang di kawasan ini, dengan telah beroperasinya kawasan kuliner Padi Emas yang kini telah menjadi ikon baru di kawasan Royal Sentul Park. Dengan total 25 kios kuliner yang menyajikan lebih dari 100 menu masakan Indonesia, kawasan ini dipadati pengunjung setiap libur akhir pekan. Tidak hanya itu, di kawasan Royal Sentul Park juga telah beroperasi Butterfly Garden yaitu tempat wisata berupa taman sekaligus menjadi habitat baru bagi kupu-kupu yang sudah sangat sulit didapati di kawasan Jakarta.

Nanang Safrudin Salim menambahkan, untuk tower pertama saat ini telah terjual sebanyak 50%. "Kami menawarkan beberapa pilihan kepada konsumen, mulai tipe Studio, 1BR serta 2BR. Harga yang kami tawarkan mulai Rp380 jutaan atau telah mengalami kenaikan sebesar 25% dibandingkan dengan harga perdana ketika peluncuran tahun lalu. Tentu kenaikan harga ini menjadi bukti, bahwa properti di Royal Sentul Park ini memberikan gain investasi yang menarik," ungkapnya.

Sesuai dengan rencana pembangunan yang ada, tower pertama LRT City Royal Sentul Park ini, akan bisa diserahterimakan kepada pembeli pada Juli tahun 2020. Selanjutnya, ACP akan mengembangkan kawasan ini secara bertahap. Diperkirakan kawasan tahap 1 dengan luas 25.000 m2 ini akan selesai pembangunannya pada 2020. Hadirnya LRT City Royal Sentul Park akan menambah semaraknya properti di sisi selatan Jakarta, dan bisa memberikan pilihan kepada masyarakat konsumen properti, yang tidak hanya bertumpu di sisi timur dan barat Jakarta.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6675 seconds (0.1#10.140)