Ubah Orientasi Pengusaha Muda, Hipmi Fasilitasi Ekspor Itu Gampang
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) memiliki peran dan tanggung jawab dalam pengembangan kewirausahaan dan menumbuhkembangkan potensi pengusaha muda yang profesional dan bertanggung jawab. Peran yang strategis diwujudkan melalui program aksi dan implementasi dalam berbagai bentuk kegiatan, salah satunya 'Jaya Coaching' yang digelar di Jakarta Investment Center, gedung Dinas Teknis Kuningan, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (20/9).
Ketua HIPMI Jaya, Afifudin Suhaeli Kalla menerangkan, kegiatan pelatihan yang dikhususkan bagi anggota HIPMI Jaya ini untuk melahirkan pengusaha muda yang berubah orientasi, yaitu tertarik untuk mengekspor produknya. "Karena banyak yang mengira ekspor itu susah, nggak ada akses. Maka disinilah peran HIPMI Jaya, memfasilitasi bahwa untuk ekspor itu gampang. Mengadakan coaching, dasarnya dulu kita terapkan ke mereka," ucapnya.
Nantinya, lanjut dia, setelah peserta pelatihan memahami dasar-dasar ekspor, akan diikutsertakan ke Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar pada Akhir Oktober 2018. Seperti tahun sebelumnya, program pelatihan ini diharapkan menuai hasil positif bahkan lebih baik lagi.
"Karena menurut saya produk teman-teman di Jakarta ini bagus-bagus dan bisa di-ekspor. Tapi kendalanya standar, mereka nggak tahu gimana caranya ekspor, ketemu buyer bagaimana. Mudah-mudahan dengan adanya acara ini persoalan-persoalan tadi terselesaikan," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pusat Penanaman Modal PTSP DKI, Edy Junaedi menyambut baik acara pelatihan yang digelar HIPMI Jaya. Menurutnya pelatihan terhadap pengusaha muda yang seperti ini merupakan yang dibutuhkan saat ini.
"Untuk mengatasi defisit ada dua hal, yaitu investasi dan ekspor. Investasi tentu tidak bisa kita pacu dengan cepat, ekspor yang paling mudah dan mungkin. Oleh karena itu perlu pelatihan untuk menambah kepercayaan diri. ekspor perlu kepercayaan diri dalam hal mem-packaging produk, memasarkan," terang Edy.
Ketua panitia Jaya Coaching, Mahanugra Kinzana memaparkan, acara pelatihan bertema Gateway To Get International Buyers, sebagai bentuk dukungan agar pengusaha-pengusaha muda terpacu untuk mengekspor produknya. Pengusaha muda HIPMI Jaya didorong untuk bangga dengan produknya sendiri dan mau untuk memasarkan ke luar negeri.
"Jaya Coaching ini akan menjadi media kurasi untuk anggota HIPMI Jaya yg mau ikut ke TEI yang dimulai sejak 24 Oktober 2018, kita ada booth disana. Kita akan milih 10-15 anggota dari acara ini untuk ikut tim yang ke TEI," jelasnya.
Narasumber pada pelatihan Jaya Coaching diambil dari Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) yang akan membahas tentang pasar dan cara ekspor untuk pemula, Indonesia Design Development Center (IDDC) yang akan membedah apakah sebuah desain (branding) yang baik akan bermuara ke penjualan yang banyak. Terakhir, narsum dari HIPMI Jaya yang sudah sukses untuk berbagi pengalaman.
Ketua HIPMI Jaya, Afifudin Suhaeli Kalla menerangkan, kegiatan pelatihan yang dikhususkan bagi anggota HIPMI Jaya ini untuk melahirkan pengusaha muda yang berubah orientasi, yaitu tertarik untuk mengekspor produknya. "Karena banyak yang mengira ekspor itu susah, nggak ada akses. Maka disinilah peran HIPMI Jaya, memfasilitasi bahwa untuk ekspor itu gampang. Mengadakan coaching, dasarnya dulu kita terapkan ke mereka," ucapnya.
Nantinya, lanjut dia, setelah peserta pelatihan memahami dasar-dasar ekspor, akan diikutsertakan ke Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar pada Akhir Oktober 2018. Seperti tahun sebelumnya, program pelatihan ini diharapkan menuai hasil positif bahkan lebih baik lagi.
"Karena menurut saya produk teman-teman di Jakarta ini bagus-bagus dan bisa di-ekspor. Tapi kendalanya standar, mereka nggak tahu gimana caranya ekspor, ketemu buyer bagaimana. Mudah-mudahan dengan adanya acara ini persoalan-persoalan tadi terselesaikan," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pusat Penanaman Modal PTSP DKI, Edy Junaedi menyambut baik acara pelatihan yang digelar HIPMI Jaya. Menurutnya pelatihan terhadap pengusaha muda yang seperti ini merupakan yang dibutuhkan saat ini.
"Untuk mengatasi defisit ada dua hal, yaitu investasi dan ekspor. Investasi tentu tidak bisa kita pacu dengan cepat, ekspor yang paling mudah dan mungkin. Oleh karena itu perlu pelatihan untuk menambah kepercayaan diri. ekspor perlu kepercayaan diri dalam hal mem-packaging produk, memasarkan," terang Edy.
Ketua panitia Jaya Coaching, Mahanugra Kinzana memaparkan, acara pelatihan bertema Gateway To Get International Buyers, sebagai bentuk dukungan agar pengusaha-pengusaha muda terpacu untuk mengekspor produknya. Pengusaha muda HIPMI Jaya didorong untuk bangga dengan produknya sendiri dan mau untuk memasarkan ke luar negeri.
"Jaya Coaching ini akan menjadi media kurasi untuk anggota HIPMI Jaya yg mau ikut ke TEI yang dimulai sejak 24 Oktober 2018, kita ada booth disana. Kita akan milih 10-15 anggota dari acara ini untuk ikut tim yang ke TEI," jelasnya.
Narasumber pada pelatihan Jaya Coaching diambil dari Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) yang akan membahas tentang pasar dan cara ekspor untuk pemula, Indonesia Design Development Center (IDDC) yang akan membedah apakah sebuah desain (branding) yang baik akan bermuara ke penjualan yang banyak. Terakhir, narsum dari HIPMI Jaya yang sudah sukses untuk berbagi pengalaman.
(akr)