Gelar Market Sounding, BKPM Pamerkan Proyek Bandara Komodo
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan hari ini menyelenggarakan kegiatan market sounding Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo. Proyek ini merupakan pengembangan Bandara Komodo melalui skema KPBU.
Acara ini dihadiri oleh 100 peserta yang meliputi investor yang bergerak di sektor pengelolaan bandara, kontraktor, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, konsultan, hingga asosiasi terkait baik dari dalam maupun luar negeri.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo mengatakan, pengadaan proyek infrastruktur saat ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Hal ini dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah dicanangkan.
"Untuk merealisasikan program tersebut, pemerintah memilih skema KPBU sebagai salah satu bentuk pembiayaan," katanya di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Menurutnya, skema KPBU dipilih tidak hanya karena keterbatasan anggaran pemerintah. Namun, juga sebagai upaya pemerintah untuk mengajak swasta berpartisipasi dalam proyek pemerintah.
"Pemilihan skema tidak hanya karena keterbatasan anggaran, tapi pemanfaatan partisipasi swasta yang memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman untuk mewujudkan infrastruktur yang lebih berkualitas dengan anggaran lebih efisien," imbuh dia.
Pengembangan Bandara Komodo ini, lanjut dia, dimaksudkan untuk menjadikan bandara di wilayah Indonesia Timur ini sebagai bandara berstandar internasional. Selain itu, untuk menyediakan fasilitas bandara yang memberikan pelayanan berkualitas bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Labuan Bajo.
"Market sounding atau penjajakan pasar merupakan proses penting dalam tahap penyiapan proyek KPBU, khususnya pada saat finalisasi dokumen prastudi. Manfaatnya tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi pasar atau calon investor karena bisa mendapat data dan informasi proyek jauh sebelum ditenderkan," jelasnya.
Acara ini dihadiri oleh 100 peserta yang meliputi investor yang bergerak di sektor pengelolaan bandara, kontraktor, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, konsultan, hingga asosiasi terkait baik dari dalam maupun luar negeri.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo mengatakan, pengadaan proyek infrastruktur saat ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Hal ini dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah dicanangkan.
"Untuk merealisasikan program tersebut, pemerintah memilih skema KPBU sebagai salah satu bentuk pembiayaan," katanya di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Menurutnya, skema KPBU dipilih tidak hanya karena keterbatasan anggaran pemerintah. Namun, juga sebagai upaya pemerintah untuk mengajak swasta berpartisipasi dalam proyek pemerintah.
"Pemilihan skema tidak hanya karena keterbatasan anggaran, tapi pemanfaatan partisipasi swasta yang memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman untuk mewujudkan infrastruktur yang lebih berkualitas dengan anggaran lebih efisien," imbuh dia.
Pengembangan Bandara Komodo ini, lanjut dia, dimaksudkan untuk menjadikan bandara di wilayah Indonesia Timur ini sebagai bandara berstandar internasional. Selain itu, untuk menyediakan fasilitas bandara yang memberikan pelayanan berkualitas bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Labuan Bajo.
"Market sounding atau penjajakan pasar merupakan proses penting dalam tahap penyiapan proyek KPBU, khususnya pada saat finalisasi dokumen prastudi. Manfaatnya tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi pasar atau calon investor karena bisa mendapat data dan informasi proyek jauh sebelum ditenderkan," jelasnya.
(fjo)