IHSG Rebound Saat Pasar Asia Tergelincir
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (3/10/2018) dibuka turun tipis 1,12 poin atau 0,02% ke level 5.974,49, setelah pada Selasa kemarin ditutup jatuh 1,16% di level 5.875,62.
Namun laju indeks berbalik menguat alias rebound sebesar 27,46 poin atau 0,47% menjadi 5.875,62 pada pukul 09.18 WIB. Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan keuntungan utama dari industri dasar, yang naik 0,81% dan tambang tambah 0,67%, sedangkan sektor konsumer turun tipis 0,09%.
Peningkatan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh kenaikan harga saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).
Hingga pukul 09.18 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR naik 0,05% jadi Rp45.800 per unit. Adapun harga saham BBRI naik 0,32% ke Rp3.120, BMRI naik 0,77% ke Rp6.500, dan HMSP naik 0,53% jadi Rp3.770 per saham.
Dari 447 saham, 234 menguat, 120 tetap dan 93 tertekan. Nilai transaksi saham sebesar Rp1,66 triliun dari 3,25 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp29,08 miliar dengan aksi beli asing Rp332,64 miliar berbanding aksi jual asing Rp361,73 miliar.
Melansir dari CNBC, Rabu (3/10), pasar Asia dibuka bervariasi merespons data Dow Jones Industrial Average yang ditutup tinggi semalam di Wall Street. Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,64%, sementara Topix turun 0,56%. Saham-saham produsen mobil utama Jepang jatuh, dengan Toyota jatuh 2,36% dan Honda rugi 3,18%.
Namun, menurut Kevin Leung, direktur eksekutif strategi investasi di Haitong International Securities, secara fundamental, ekonomi Jepang membaik sehingga tidak akan berpengaruh pada perang perdagangan AS.
Di Australia, ASX 200 memperpanjang kenaikan dengan diperdagangkan naik 0,26%, dengan saham tambang emas melonjak: Newcrest Mining naik 2,28% dan Evolution Mining menguat 3,8%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,18%, sedangkan pasar saham Korea Selatan dan China ditutup libur nasional.
Namun laju indeks berbalik menguat alias rebound sebesar 27,46 poin atau 0,47% menjadi 5.875,62 pada pukul 09.18 WIB. Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan keuntungan utama dari industri dasar, yang naik 0,81% dan tambang tambah 0,67%, sedangkan sektor konsumer turun tipis 0,09%.
Peningkatan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh kenaikan harga saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).
Hingga pukul 09.18 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR naik 0,05% jadi Rp45.800 per unit. Adapun harga saham BBRI naik 0,32% ke Rp3.120, BMRI naik 0,77% ke Rp6.500, dan HMSP naik 0,53% jadi Rp3.770 per saham.
Dari 447 saham, 234 menguat, 120 tetap dan 93 tertekan. Nilai transaksi saham sebesar Rp1,66 triliun dari 3,25 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp29,08 miliar dengan aksi beli asing Rp332,64 miliar berbanding aksi jual asing Rp361,73 miliar.
Melansir dari CNBC, Rabu (3/10), pasar Asia dibuka bervariasi merespons data Dow Jones Industrial Average yang ditutup tinggi semalam di Wall Street. Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,64%, sementara Topix turun 0,56%. Saham-saham produsen mobil utama Jepang jatuh, dengan Toyota jatuh 2,36% dan Honda rugi 3,18%.
Namun, menurut Kevin Leung, direktur eksekutif strategi investasi di Haitong International Securities, secara fundamental, ekonomi Jepang membaik sehingga tidak akan berpengaruh pada perang perdagangan AS.
Di Australia, ASX 200 memperpanjang kenaikan dengan diperdagangkan naik 0,26%, dengan saham tambang emas melonjak: Newcrest Mining naik 2,28% dan Evolution Mining menguat 3,8%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,18%, sedangkan pasar saham Korea Selatan dan China ditutup libur nasional.
(ven)