Kenaikan Imbal Hasil Treasury Dongkrak USD, Rupiah Tertekuk ke Rp15.182

Jum'at, 05 Oktober 2018 - 11:05 WIB
Kenaikan Imbal Hasil Treasury Dongkrak USD, Rupiah Tertekuk ke Rp15.182
Kenaikan Imbal Hasil Treasury Dongkrak USD, Rupiah Tertekuk ke Rp15.182
A A A
JAKARTA - Dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat (5/10/2018) mendapat energi baru dengan naiknya imbal hasil Treasury AS yang mencapai level tertinggi 7 tahun. Hal ini membuat nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 10 poin ke Rp15.189 per USD.

Laju rupiah tetap melemah pada pukul 10.38 WIB, dimana indeks Bloomberg mencatat rupiah tertekuk 3 poin atau 0,02% ke level Rp15.182 per USD, berbanding penutupan Kamis kemarin di Rp15.179 per USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada Jumat pagi ini, terpantau terdepresiasi 20 poin alias 0,13% menjadi Rp15.180 per USD, berbanding penutupan sehari lalu di Rp15.160 per USD.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mata uang NKRI dipatok di level Rp15.182 per USD, menunduk 49 poin melawan level Rp15.133 per USD di Kamis lalu.

Depresiasi rupiah membuat investor asing tidak berminat terhadap pasar obligasi Indonesia. Sebab imbalan yang mereka dapat dalam rupiah akan mengecil jika dikonversikan kembali ke dalam dolar Amerika Serikat.

Sementara itu, dolar AS mendapat energi dari kenaikan imbal hasil treasury 10 tahun dan treasury jangka panjang (30 tahun), yang bertambah 1 basis poin sehingga masing-masing menjadi ke level 3,20% dan 3,35%. Ini merupakan capaian level teringgi sejak Mei 2011, seiring data tenaga kerja swasta yang lebih kuat dari perkiraan.

Melansir Reuters, Jumat (5/10), indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, menguat menjadi 95,781. Dolar AS pun naik 0,1% menjadi 114,04 yen, mendekati level 114,73 yen yang merupakan level tertingginya sejak pertengahan Maret 2017. Euro juga melemah menjadi USD1,1515.

"Kekuatan dolar AS menjadi jelas disebabkan kenaikan imbal hasil treasury. Dolar akan semakin kuat jika angka tenaga kerja (non-farm payroll) AS bulan September yang keluar hari ini juga kuat," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8136 seconds (0.1#10.140)