Perusahaan Raksasa Ritel AS, Sears Umumkan Bangkrut

Senin, 15 Oktober 2018 - 22:18 WIB
Perusahaan Raksasa Ritel...
Perusahaan Raksasa Ritel AS, Sears Umumkan Bangkrut
A A A
CHICAGO - Perusahaan raksasa ritel toko serba ada asal Amerika Serikat (AS), Sears yang mendominasi mal-mal di Negeri Paman Sam -julukan AS- mengumumkan kebangkrutannya. Sears Holdings yang juga memiliki Kmart mengajukan perlindungan dari kebangkrutan pada hari Senin hari ini.

Dilansir BBC, Senin (15/10) perusahaan yang bermarkas di Chicago tersebut telah mengalami kerugian mengikuti jejak peritel tradisional lainnya seiring meningkatkan persaingan dengan perusahaan online seperti Amazon. Sears sendiri telah menutup beberapa toko serta properti miliknya, setelah bergulat dengan utang lebih dari USD5 miliar.

Tercatat perusahaan asal Amerika Serikat yang didirikan sejak tahun 1886, telah mempekerjakan hampir sebanyak 90.000 orang di AS, meskipun angka tersebut lebih rendah dari lima tahun lalu yakni 246.000. Bahkan pada masa kejayaannya, Sears memiliki lebih dari 3.000 toko.

Sears tercatat menjadi perusahaan ritel terbesar di Amerika Serikat sebelum diambil alih oleh Walmart pada era 1980-an. Perusahaan mengajukan permohonan pailit setelah dilaporkan tidak dapat memenuhi pembayaran USD134 juta.

Perlindungan menunda kewajiban perusahaan AS kepada kreditornya, memberikan waktu untuk mengatur kembali utangnya atau menjual bagian-bagian bisnisnya. Eddie Lampert yang merupakan pemimpin eksekutif perusahaan, dan investor terbesar telah berusaha untuk merestrukturisasi utangnya untuk menghindari kebangkrutan.

Dalam sebuah pernyataan, dia berkata: "Selama beberapa tahun terakhir, kami telah bekerja keras untuk mengubah bisnis kami dan membuka kunci nilai aset kami. Meskipun telah membuat kemajuan, tapi rencana kami belum memberikan hasil yang diinginkan,".

Akhirnya Sears mengumumkan pengajuan kebangkrutan perusahaan, diikuti dengan menutup 142 toko yang tidak menguntungkan pada akhir tahun ini. Hal ini setelah Sears menutup 46 toko yang diumumkan sebelumnya pada November.
(akr)
Berita Terkait
Klaim Pengangguran AS...
Klaim Pengangguran AS Ditaksir Capai 20 Juta Orang Imbas Corona
Ekonomi AS Diperkirakan...
Ekonomi AS Diperkirakan Mulai Pulih di Paruh Kedua 2020
Wall Street Ditutup...
Wall Street Ditutup Jatuh Terseret Pelemahan Saham Keuangan
Aliran Modal Keluar...
Aliran Modal Keluar Terbesar dalam 40 Tahun, Bank-bank AS Kehilangan Rp7.003 Triliun
Ekonomi AS Panas Dingin...
Ekonomi AS Panas Dingin Diterpa Panasnya Suasana Pemilihan Presiden
Rhenald Kasali Prediksi...
Rhenald Kasali Prediksi Resesi AS Bisa Memicu Great Depression, Efeknya Mengerikan
Berita Terkini
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
1 jam yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
2 jam yang lalu
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
3 jam yang lalu
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
4 jam yang lalu
BSI Ingatkan Nasabah...
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
4 jam yang lalu
Mentan Amran: Operasi...
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan
4 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved