Empat Tahun Jokowi-JK, Rasio Elektrifikasi Sudah 98%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memamerkan hasil kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di sektor kelistrikan. Dalam empat tahun pemerintahan, saat ini rasio elektrifikasi sudah mencapai 98%.
Jonan mengatakan, proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) sejatinya merupakan upaya pemerintah untuk mencapai rasio elektrifikasi yang tinggi. Kini, hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya rasio elektrifikasi di Indonesia.
"Jadi kalau di awal pemerintahan ini mencanangkan program peningkatan kapasitas pembangkit bertambah 35.000 MW sebenarnya rasio elektrifikasi," katanya dalam Konferensi Pers 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Dia menyebutkan, pada 2010, rasio elektrifikasi nasional hanya sekitar 67,2%. Kemudian mulai naik pada 2013 menjadi 80,5%, 2014 naik menjadi 84,3%, 2015 mencapai 88,3%, 2016 kembali naik menjadi 91,2% dan tahun 2017 mencapai 95,3%.
Menurutnya, pencapaian tersebut telah melebihi target yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Sebab, dalam RPJMN ditargetkan rasio elektrifikasi pada 2019 sekitar 97,1%.
"Dan sampai sekarang kuartal III-2018 rasionya sudah 98,05%. Kalau RPJMN hanya 97,1% di 2019. Ini sudah melebihi. Rasio elektrifikasi ini lebih penting dibanding memikirkan membangun pembangkitnya," tandasnya.
Jonan mengatakan, proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) sejatinya merupakan upaya pemerintah untuk mencapai rasio elektrifikasi yang tinggi. Kini, hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya rasio elektrifikasi di Indonesia.
"Jadi kalau di awal pemerintahan ini mencanangkan program peningkatan kapasitas pembangkit bertambah 35.000 MW sebenarnya rasio elektrifikasi," katanya dalam Konferensi Pers 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Dia menyebutkan, pada 2010, rasio elektrifikasi nasional hanya sekitar 67,2%. Kemudian mulai naik pada 2013 menjadi 80,5%, 2014 naik menjadi 84,3%, 2015 mencapai 88,3%, 2016 kembali naik menjadi 91,2% dan tahun 2017 mencapai 95,3%.
Menurutnya, pencapaian tersebut telah melebihi target yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Sebab, dalam RPJMN ditargetkan rasio elektrifikasi pada 2019 sekitar 97,1%.
"Dan sampai sekarang kuartal III-2018 rasionya sudah 98,05%. Kalau RPJMN hanya 97,1% di 2019. Ini sudah melebihi. Rasio elektrifikasi ini lebih penting dibanding memikirkan membangun pembangkitnya," tandasnya.
(ven)