Kenaikan Suku Bunga Berhasil Tarik Modal Asing ke Indonesia

Jum'at, 26 Oktober 2018 - 15:30 WIB
Kenaikan Suku Bunga...
Kenaikan Suku Bunga Berhasil Tarik Modal Asing ke Indonesia
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa terjadi aliran masuk portfolio asing ke Indonesia pada pekan ini sebesar Rp9,09 triliun. Aliran masuk ini dalam bentuk pembelian surat berharga negara (SBN).

Perry mengatakan, jika dilihat keseluruhan Oktober (month to date) maka aliran portfolio asing yang masuk adalah Rp8,26 triliun. Hal ini karena dalam beberapa pekan sebelumnya terjadi netto jual.

"Kalau dilihat keseluruhan Oktober mtd-nya Rp8,26 triliun. Karena dalam beberapa minggu sebelumnya ada netto jual. Year to date-nya selama 2018 itu Rp22,97 triliun," katanya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Menurutnya, hal ini mengonfirmasi bahwa langkah yang ditempuh oleh bank sentral dalam bentuk kenaikan suku bunga telah berhasil menarik modal asing masuk ke Indonesia.

"Ingat bahwa kenaikan suku bunga yang kita lakukan selama ini salah satu tujuannya agar daya tarik aset keuangan Indonesia tetap menarik aliran modal asing masuk. Selain itu, juga bagian koordinasi pemerintah untuk menurunkan CAD. Sehingga dengan kenaikan suku bunga dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah ini, mendorong aliran modal masuk asing khususnya yang terkait dengan fix income securities, khususnya dalam SBN," imbuh dia.

Sementara untuk pasar saham, lanjut dia, pekan ini ada aliran modal masuk sekitar Rp0,2 triliun. Namun secara month to date sekitar Rp4,4 triliun, karena masih ada aliran modal keluar (outflow) sebelumnya.

"Ini terkait perkembangan ekonomi global, khususnya perkembangan indeks harga saham di AS," tuturnya.

Kendati demikian, Perry melihat bahwa langkah yang dilakukan BI melalui kenaikan suku bunga acuan BI 7days Repo Rate telah membuahkan hasil yang diharapkan. "Ini juga sebagai bentuk konfiden investor global terhadap ekonomi Indonesia, baik dari sisi makro maupun dari sisi sektor riil. Termasuk koordinasi BI dan pemerintah, baik dalam ranah kebijakan moneter dan fiskal dan langkah menurunkan CAD," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)