Menkeu Sri Mulyani: Impor Indonesia Terus Bergerak Cepat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui, bahwa aktivitas impor di Indonesia terus mengalami kenaikan, bahkan bertambah lebih cepat dibandingkan perhitungannya. Apalagi, menurutnya kontribusi impor tertinggi yakni barang konsumsi sehingga tak terbendung.
"Impor naiknya cepat sekali karena dipakai barang konsumsi dan ini perlu diselesaikan. Tapi membutuhkan kebijakan panjang dan pemerintah harus tetap fokus, walaupun sentimen global belum tentu bisa dikontrol," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (26/10) malam.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia saat ini masih akan dihadapkan pada berbagai tekanan. Meski begitu Ia berharap, masih adanya momentum pertumbuhan yang baik dengan menjaga fiskal dan moneter.
"Kami masih mengharapkan momentumnya cukup, tetapi kami tahu dengan suku bunga yang meningkat maupun CAD. Mungkin kita akan melihat tekanan itu terefleksikan," jelasnya.
Untuk itu, pemerintah akan menjawab persoalan tersebut dengan menggunakan instrumen fiskal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dikelola secara kredibel. Pemerintah pun, ditegaskan olehnya akan terus memperhatikan impor dan fokus untuk memperlambat pertumbuhan impor saat ini.
"Impor naiknya cepat sekali karena dipakai barang konsumsi dan ini perlu diselesaikan. Tapi membutuhkan kebijakan panjang dan pemerintah harus tetap fokus, walaupun sentimen global belum tentu bisa dikontrol," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (26/10) malam.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia saat ini masih akan dihadapkan pada berbagai tekanan. Meski begitu Ia berharap, masih adanya momentum pertumbuhan yang baik dengan menjaga fiskal dan moneter.
"Kami masih mengharapkan momentumnya cukup, tetapi kami tahu dengan suku bunga yang meningkat maupun CAD. Mungkin kita akan melihat tekanan itu terefleksikan," jelasnya.
Untuk itu, pemerintah akan menjawab persoalan tersebut dengan menggunakan instrumen fiskal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dikelola secara kredibel. Pemerintah pun, ditegaskan olehnya akan terus memperhatikan impor dan fokus untuk memperlambat pertumbuhan impor saat ini.
(akr)