Pelemahan Rupiah Belum Pengaruhi Bisnis Properti
A
A
A
JAKARTA - Sektor bisnis properti masih positif dan belum mengalami dampak negatif yang signifikan akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Beberapa sektor bisnis properti pun masih menunjukan tren yang positif dan membuat proyek yang dikembangkan sejumlah pengembang kehabisan energi untuk terus membangun.
Head Of Sales Marketing China Communication Construction Group (CCCG) Billy Tanutama mengatakan bahwa kebutuhan untuk memiliki rumah atau tempat tinggal di Jakarta masih cukup tinggi. Bahkan, minat untuk membeli beberapa apartemen ataupun rumah di daerah Jakarta juga masih tinggi.
"Walaupun rupiah melemah tapi itu tidak menurunkan minat masyarakat untuk mencari tempat tinggal khususnya di daerah Jakarta. Karena memilih tempat tinggal itu sangat penting dan menjdi kebutuhan yang utama," ujar Billy di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Dia mengatakan bahwa Jakarta masih menjadi pusat bisnis properti yang paling tinggi dibandingkan daerah lainnya. Pasalnya, aktivitas di Jakarta menuntut sebagian orang untuk memilih bermukim di Ibu Kota.
"Jakarta masih menjdi daerah yang paling tinggi minatnya, jadi banyak pengembang memang membangun beberapa pemukiman yang sederhana dan menjawab kebutuhan masyarakat," katanya.
Untuk itu, Dia menambahkan Salah satunya proyek Daan Mogot City (Damoci), proyek superblok yang dikembangkan oleh CCCG yang merupakan 91st Fortune Global Companies, lewat anak perusahaannya PT China Harbour Jakarta Real Estate Development memberikan kemudahan dalam mendapatkan rumah di kawasan Jakarta.
"Dengan meluncurkan program marketing DP 0%. Dan cara itu dirasa cukup ampuh, terlihat dari peminat DP 0% pada proyek Damoci yang cukup tinggi jadi beli rumah yang hemat," jelasnya.
Beberapa sektor bisnis properti pun masih menunjukan tren yang positif dan membuat proyek yang dikembangkan sejumlah pengembang kehabisan energi untuk terus membangun.
Head Of Sales Marketing China Communication Construction Group (CCCG) Billy Tanutama mengatakan bahwa kebutuhan untuk memiliki rumah atau tempat tinggal di Jakarta masih cukup tinggi. Bahkan, minat untuk membeli beberapa apartemen ataupun rumah di daerah Jakarta juga masih tinggi.
"Walaupun rupiah melemah tapi itu tidak menurunkan minat masyarakat untuk mencari tempat tinggal khususnya di daerah Jakarta. Karena memilih tempat tinggal itu sangat penting dan menjdi kebutuhan yang utama," ujar Billy di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Dia mengatakan bahwa Jakarta masih menjadi pusat bisnis properti yang paling tinggi dibandingkan daerah lainnya. Pasalnya, aktivitas di Jakarta menuntut sebagian orang untuk memilih bermukim di Ibu Kota.
"Jakarta masih menjdi daerah yang paling tinggi minatnya, jadi banyak pengembang memang membangun beberapa pemukiman yang sederhana dan menjawab kebutuhan masyarakat," katanya.
Untuk itu, Dia menambahkan Salah satunya proyek Daan Mogot City (Damoci), proyek superblok yang dikembangkan oleh CCCG yang merupakan 91st Fortune Global Companies, lewat anak perusahaannya PT China Harbour Jakarta Real Estate Development memberikan kemudahan dalam mendapatkan rumah di kawasan Jakarta.
"Dengan meluncurkan program marketing DP 0%. Dan cara itu dirasa cukup ampuh, terlihat dari peminat DP 0% pada proyek Damoci yang cukup tinggi jadi beli rumah yang hemat," jelasnya.
(fjo)