Bangkitkan Sentra IKM Tas Tanggulangin, Kemenperin Pecahkan Rekor MURI

Sabtu, 03 November 2018 - 01:04 WIB
Bangkitkan Sentra IKM Tas Tanggulangin, Kemenperin Pecahkan Rekor MURI
Bangkitkan Sentra IKM Tas Tanggulangin, Kemenperin Pecahkan Rekor MURI
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya menyelenggarakan pembuatan mural single line art yang dilakukan pada 27 Oktober lalu.

Kegiatan tersebut melibatkan 700 peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat seperti pemerintahan, perajin, desainer, pelajar, dan warga yang bermukim di Sentra IKM Tanggulangin, Sidoarjo. Dan program ini memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Kegiatan Rebranding Tanggulangin bertujuan memberikan identitas dan warna baru pada Sentra IKM Tanggulangin yang kini sudah tidak seramai dahulu. Dengan kegiatan ini diharap dapat meningkatkan kembali jumlah pengunjung di Sentra IKM Tanggulangin.

"Kegiatan ini juga merupakan langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam memberikan penyegaran pada wajah Sentra IKM Tanggulangin yang diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk kembali mengunjungi dan berbelanja di INTAKO (industri tas dan koper)," ujar Dirjen Kemenperin Industri Kecil dan Menengah, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Melalui kegiatan ini, diharapkan memberikan stimulus kepada para perajin dan seluruh stakeholder untuk semakin bersemangat membawa pembaharuan bagi seluruh Sentra IKM Tanggulangin. Sentra IKM ini dikenal salah satu sentra tas terbesar di Indonesia.

Saat ini, Sentra IKM Tanggulangin memiliki 410 unit usaha dan mampu menyerap tenaga kerja sekitar 2.500 orang.

"Dari jumlah unit usaha tersebut, 276 tercatat sebagai anggota Koperasi INTAKO. Ini menjadi peluang yang besar untuk menguatkan kembali Sentra IKM Tanggulangin sebagai kawasan sentra unggulan," sambung Gati.

Dia pun menyebutkan kawasan sentra tersebar di Kecamatan Tanggulangin antara lain Desa Kedensari sebagai pusat produksi dan 5 desa penyangga produksi, antara lain Desa Kludan, Kali Sampurno, Ketegan, Mboro dan Randegan.

Hal ini berupaya meningkatkan kemampuan bisnis dan manejerial para IKM di Tanggulangin yang akan menyelenggarakan capacity building bagi 60 orang pelaku usaha IKM tas dan sepatu. Dan akan dilaksanakan pada 6-10 Nopember 2018 di BPIPI. Para instruktur merupakan pakar marketing dan branding dari universitas ternama dan praktisi bisnis muda dibidang sepatu dan tas yang telah berhasil mengembangkan usahanya," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2850 seconds (0.1#10.140)