Garap MTH 27 Office Suite, Anak Usaha ADHI Gelontorkan Rp1,6 T
A
A
A
JAKARTA - Pasar properti di Indonesia, khususnya Jakarta, diyakini memiliki potensi besar berkembang di tingkat regional. Penyebabnya, harga sewa perkantoran, apartemen dan kondominium mewah di Jakarta masih lebih murah dibandingkan negara-negara lainnya.
Pembangunan infrastruktur transportasi, juga dinilai memiliki andil dalam mendorong pertumbuhan pasar properti di Jakarta, yang salah satunya di koridor MT Haryono, Jakarta Timur.
Menangkap potensi itu, PT Adhi Commuter Properti (ACP), anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI), menggelontorkan investasi senilai Rp1,6 triliun untuk mengembangkan MTH 27 Office Suite.
Direktur Utama ACP Amrozi Hamidi mengatakan, kelebihan atau potensi yang saat ini dimiliki oleh daerah MT Haryono, Cawang dan sekitarnya adalah keberadaan jalan tol dalam kota yang melintasi MT Haryono dan Gatot Subroto.
"Akses jalan tol ini sangat strategis sekali menghubungkan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan maupun contra flow dengan Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi," ujarnya di Jakarta Selasa (6/11/2018).
Pasokan properti vertikal, baik hunian maupun komersial di kawasan MT Haryono masih terbatas. Ke depannya, pasokan akan tumbuh seiring semakin lengkapnya infrastruktur pendukung seperti jalan dan sarana transportasi publik seperti proyek LRT yang segera memasuki tahap penyelesaian.
Di lahan seluas 4.077 m2 ini, ACP akan membangun Menara MTH 27 Office Suite setinggi 13 lantai, dengan luas area yang bisa dipakai untuk perkantoran seluas 13.553 m2.
MTH 27 Office Suite nantinya akan menjadi kawasan perkantoran terpadu yang terdiri dari pusat bisnis dan komersial. Dari sarana transportasi didukung keberadaan Stasiun LRT Cikoko, Halte Busway Cawang Ciliwung, Cawang Train Station dan Jakarta Inner Ring Road. Kemudian terdapat convenient store, bank dan ATM Center serta Resto dan Cafe.
Project Director MTH 27 Aan Susanto mengatakan, groundbreaking direncanakan pada bulan Desember 2018. Sesuai rencana pembangunan yang ada, MTH 27 Office Suite ini akan bisa selesai pembangunannya pada Kuartal I/2020.
Hadirnya LRT akan menambah semaraknya properti di sekitaran MT Haryono dan Cawang, serta bisa memberikan pilihan kepada masyarakat konsumen properti, yang tidak hanya bertumpu di CBD Sudirman, Thamrin dan Gatot Subroto saja.
"MTH 27 mendapat respons sangat positif dari pasar, terbukti saat ini dari space yang ada, sudah terjual 90%," ungkapnya.
Selain membangun perkantoran, ACP saat ini juga tengah mengembangkan kawasan hunian yang dikenal dengan LRT City, yaitu kawasan hunian yang terintegrasi dan berlokasi di Stasiun LRT.
Proyek LRT City yang sedang dikembangkan adalah LRT City Bekasi Timur-Eastern Green & Green Avenue, LRT City Jaticempaka-Gateway Park, LRT City Ciracas-Urban Signature, LRT City Sentul-Royal Sentul Park, serta Member of LRT City Oase Park-Ciputat dan Cisauk Point-Cisauk.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menilai, koridor MT Haryono-Cawang akan menjadi area perluasan segitiga pusat bisnis atau Central Business District (CBD) Sudirman-Thamrin-Kuningan-Gatot Subroto, karena paling dekat dan terkoneksi langsung, selain menjadi hub berbagai moda transportasi massal termasuk jalan tol layang Jakarta-Cikampek dan jalan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu).
Pembangunan infrastruktur transportasi, juga dinilai memiliki andil dalam mendorong pertumbuhan pasar properti di Jakarta, yang salah satunya di koridor MT Haryono, Jakarta Timur.
Menangkap potensi itu, PT Adhi Commuter Properti (ACP), anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI), menggelontorkan investasi senilai Rp1,6 triliun untuk mengembangkan MTH 27 Office Suite.
Direktur Utama ACP Amrozi Hamidi mengatakan, kelebihan atau potensi yang saat ini dimiliki oleh daerah MT Haryono, Cawang dan sekitarnya adalah keberadaan jalan tol dalam kota yang melintasi MT Haryono dan Gatot Subroto.
"Akses jalan tol ini sangat strategis sekali menghubungkan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan maupun contra flow dengan Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi," ujarnya di Jakarta Selasa (6/11/2018).
Pasokan properti vertikal, baik hunian maupun komersial di kawasan MT Haryono masih terbatas. Ke depannya, pasokan akan tumbuh seiring semakin lengkapnya infrastruktur pendukung seperti jalan dan sarana transportasi publik seperti proyek LRT yang segera memasuki tahap penyelesaian.
Di lahan seluas 4.077 m2 ini, ACP akan membangun Menara MTH 27 Office Suite setinggi 13 lantai, dengan luas area yang bisa dipakai untuk perkantoran seluas 13.553 m2.
MTH 27 Office Suite nantinya akan menjadi kawasan perkantoran terpadu yang terdiri dari pusat bisnis dan komersial. Dari sarana transportasi didukung keberadaan Stasiun LRT Cikoko, Halte Busway Cawang Ciliwung, Cawang Train Station dan Jakarta Inner Ring Road. Kemudian terdapat convenient store, bank dan ATM Center serta Resto dan Cafe.
Project Director MTH 27 Aan Susanto mengatakan, groundbreaking direncanakan pada bulan Desember 2018. Sesuai rencana pembangunan yang ada, MTH 27 Office Suite ini akan bisa selesai pembangunannya pada Kuartal I/2020.
Hadirnya LRT akan menambah semaraknya properti di sekitaran MT Haryono dan Cawang, serta bisa memberikan pilihan kepada masyarakat konsumen properti, yang tidak hanya bertumpu di CBD Sudirman, Thamrin dan Gatot Subroto saja.
"MTH 27 mendapat respons sangat positif dari pasar, terbukti saat ini dari space yang ada, sudah terjual 90%," ungkapnya.
Selain membangun perkantoran, ACP saat ini juga tengah mengembangkan kawasan hunian yang dikenal dengan LRT City, yaitu kawasan hunian yang terintegrasi dan berlokasi di Stasiun LRT.
Proyek LRT City yang sedang dikembangkan adalah LRT City Bekasi Timur-Eastern Green & Green Avenue, LRT City Jaticempaka-Gateway Park, LRT City Ciracas-Urban Signature, LRT City Sentul-Royal Sentul Park, serta Member of LRT City Oase Park-Ciputat dan Cisauk Point-Cisauk.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menilai, koridor MT Haryono-Cawang akan menjadi area perluasan segitiga pusat bisnis atau Central Business District (CBD) Sudirman-Thamrin-Kuningan-Gatot Subroto, karena paling dekat dan terkoneksi langsung, selain menjadi hub berbagai moda transportasi massal termasuk jalan tol layang Jakarta-Cikampek dan jalan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu).
(fjo)