Wall Street Melanjutkan Pelemahan Karena Saham Apple
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street melanjutkan pelemahan pada Selasa waktu setempat, karena mayoritas saham dalam perdagangan menderita kerugian curam. Wall Street tampak bergerak selaras dengan kejatuhan saham Apple.
Melansir dari CNBC, Rabu (14/11), indeks Dow Jones Industrial Average turun 100,69 poin menjadi 25.286,49, sedangkan S&P 500 merosot 0,2% menjadi 2,722.18, merupakan penurunan beruntun selama 4 hari. Nasdaq Composite ditutup hanya naik 0,01 poin di level 7.200,87.
Wall Street turun seiring saham Apple yang melemah karena ekspektasi melambatnya penjualan iPhone. Saham Apple menurun setelah setelah Lumentum Holdings, salah satu pemasok utamanya, memangkas prospek pendapatan perusahaan.
Hal ini menyebabkan Goldman Sachs memangkas estimasi penjualan iPhone dan J.P. Morgan menurunkan peringkat saham Lumentum. Randy Frederick, wakil presiden perdagangan dan derivatif di Pusat Penelitian Keuangan Schwab, mengatakan mungkin ada lebih banyak volatilitas ke depan untuk teknologi.
"Meski demikian, aku yakin saham teknologi tidak berakhir. Memang sektor ini merupakan sektor yang besar, sehingga jika sektor teknologi jatuh maka bisa menyeret seluruh pasar menjadi lebih rendah," ujarnya.
Melansir dari CNBC, Rabu (14/11), indeks Dow Jones Industrial Average turun 100,69 poin menjadi 25.286,49, sedangkan S&P 500 merosot 0,2% menjadi 2,722.18, merupakan penurunan beruntun selama 4 hari. Nasdaq Composite ditutup hanya naik 0,01 poin di level 7.200,87.
Wall Street turun seiring saham Apple yang melemah karena ekspektasi melambatnya penjualan iPhone. Saham Apple menurun setelah setelah Lumentum Holdings, salah satu pemasok utamanya, memangkas prospek pendapatan perusahaan.
Hal ini menyebabkan Goldman Sachs memangkas estimasi penjualan iPhone dan J.P. Morgan menurunkan peringkat saham Lumentum. Randy Frederick, wakil presiden perdagangan dan derivatif di Pusat Penelitian Keuangan Schwab, mengatakan mungkin ada lebih banyak volatilitas ke depan untuk teknologi.
"Meski demikian, aku yakin saham teknologi tidak berakhir. Memang sektor ini merupakan sektor yang besar, sehingga jika sektor teknologi jatuh maka bisa menyeret seluruh pasar menjadi lebih rendah," ujarnya.
(ven)