Penguatan Rupiah Menenangkan Pasar
A
A
A
SOLO - Nilai tukar rupiah di pasar spot sepekan belakangan semakin menguat. Dan keperkasaan rupiah ini menjadi yang terbaik dibanding mata uang negara lain, terutama negara-negara emerging market.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengatakan penguatan kurs rupiah akan memberikan gambaran yang menenangkan bagi pasar keuangan.
"Feeling saya cukup positif (penguatan kurs rupiah) dan bisa menenangkan pasar keuangan karena rupiah kan tidak sendirian di emerging market," kata Dody di Hotel Best Western Premier Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/11/2018).
Menurut Dody, Bank Indonesia dalam upaya mengendalikan nilai tukar rupiah, biasanya melakukan mixed policy melalui berbagai kebijakan seperti suku bunga, intervensi serta depresiasi secara gradual.
"Kestabilan menjadi faktor utama, tentunya kebijakan moneter di posisi yang netral," terang dia.
Data BI menyebutkan, pergerakan rupiah mendukung proses penyesuaian sektor eksternal dalam menopang kesinambungan perekonomian. Rupiah mencatat depresiasi pada kuartal III dan Oktober 2018, namun kemudian menguat pada sepanjang November ini.
Secara point to point, rupiah melemah 3,84% pada kuartal III dan 1,98% pada Oktober 2018 akibat ketidakpastian ekonomi global. Secara year to date (ytd), rupiah terdepresiasi 7,14% atau lebih rendah dari lira Turki, rand Afrika Selatan, rupee India dan real Brasil.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengatakan penguatan kurs rupiah akan memberikan gambaran yang menenangkan bagi pasar keuangan.
"Feeling saya cukup positif (penguatan kurs rupiah) dan bisa menenangkan pasar keuangan karena rupiah kan tidak sendirian di emerging market," kata Dody di Hotel Best Western Premier Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/11/2018).
Menurut Dody, Bank Indonesia dalam upaya mengendalikan nilai tukar rupiah, biasanya melakukan mixed policy melalui berbagai kebijakan seperti suku bunga, intervensi serta depresiasi secara gradual.
"Kestabilan menjadi faktor utama, tentunya kebijakan moneter di posisi yang netral," terang dia.
Data BI menyebutkan, pergerakan rupiah mendukung proses penyesuaian sektor eksternal dalam menopang kesinambungan perekonomian. Rupiah mencatat depresiasi pada kuartal III dan Oktober 2018, namun kemudian menguat pada sepanjang November ini.
Secara point to point, rupiah melemah 3,84% pada kuartal III dan 1,98% pada Oktober 2018 akibat ketidakpastian ekonomi global. Secara year to date (ytd), rupiah terdepresiasi 7,14% atau lebih rendah dari lira Turki, rand Afrika Selatan, rupee India dan real Brasil.
(ven)