Indonesia Tingkatkan Ekspor Kelapa ke 18 Negara
A
A
A
JAKARTA - Kementeian Pertanian melepas ekspor produk kelapa, diantaranya dessicated coconut (kelapa kering), coconut crude oil (minyak kelapa), turunan dari minyak kelapa, kelapa bulat, karbon aktif dan air kelapa. Kementan ingin meningkatkan ekspor kelapa ke 18 negara tujuan. Yaitu Amerika Serikat, Belanda, China, Filipina, Papua New Guinea, Vietnam, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Afrika Selatan, Rusia, Turki, Polandia, Kuwait, Uruguay, Malaysia dan Slovakia.
Pelepasan ekspor produk kepala kering sebanyak 11,380 Metric Ton (MT) pada tahun 2018 yang dihasilkan PT Royal dan PT Global yang beroperasi di Sulawesi Utara. "Pelepasan ekspor ini merupakan salah satu upaya mendukung pengembangan kelapa secara berkelanjutan," tulis Kementerian Pertanian dalam keteranganya kepada SINDOnews, Sabtu (17/11/2018).
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dan Badan Litbang Pertanian pada tahun Anggaran 2017 dan 2018, telah mengembangkan benih komoditas perkebunan strategis seperti tebu, kopi, kakao, kelapa, jambu mete, karet, cengkeh, pala, dan kayu manis untuk mendorong peningkatan ekspor dari sektor perkebunan.
Di tahun 2017, terdapat peningkatan yang signifikan ekspor kelapa dan produk-produk turunannya, dari USD793,3 juta di tahun 2013, menjadi USD1,4 miliar (Rp14,1 triliun) di tahun 2017, atau meningkat 43%. Nilai ekspor sektor perkebunan sendiri secara umum mencapai Rp432,4 triliun atau 96% dari total nilai ekspor pertanian tahun 2017.
Kelapa merupakan tanaman perkebunan yang sebagian besar (93%) adalah perkebunan rakyat. Kelapa memiliki nilai ekonomi, sosial, budaya dan peran strategis dalam peningkatan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara.
Semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan, pangan fungsional dan papan, serta berbagai keperluan lain sehingga kelapa disebut sebagai pohon kehidupan atau "The Tree of Life".
Varietas kelapa unggul nasional yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian dengan benih bersertifikat merupakan varietas unggul lokal. Jumlah benih yang telah disalurkan Kementerian Pertanian untuk petani sejak tahun 2017/2018 telah mencapai 1.894.467 batang, dengan potensi kopra lebih dari 3 ton per hektar per tahun atau melebihi produksi kelapa nasional yang hanya 1,1 ton.
Pada momen ini sekaligus juga Balitpalma bersama Pemda telah melepas beberapa varietas unggul baru kelapa, seperti kelapa bido asal Maluku Utara, kelapa sri gemilang asal Riau yang adaptif terhadap lahan pasang surut, kelapa dalam kopyor puan kalianda asal Lampung, dan kelapa babasal asal Sulawesi Tengah. Varietas kelapa unggul tersebut memiliki potensi produksi lebih dari 3 ton kopra per hektare per tahun.
Pelepasan ekspor produk kepala kering sebanyak 11,380 Metric Ton (MT) pada tahun 2018 yang dihasilkan PT Royal dan PT Global yang beroperasi di Sulawesi Utara. "Pelepasan ekspor ini merupakan salah satu upaya mendukung pengembangan kelapa secara berkelanjutan," tulis Kementerian Pertanian dalam keteranganya kepada SINDOnews, Sabtu (17/11/2018).
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dan Badan Litbang Pertanian pada tahun Anggaran 2017 dan 2018, telah mengembangkan benih komoditas perkebunan strategis seperti tebu, kopi, kakao, kelapa, jambu mete, karet, cengkeh, pala, dan kayu manis untuk mendorong peningkatan ekspor dari sektor perkebunan.
Di tahun 2017, terdapat peningkatan yang signifikan ekspor kelapa dan produk-produk turunannya, dari USD793,3 juta di tahun 2013, menjadi USD1,4 miliar (Rp14,1 triliun) di tahun 2017, atau meningkat 43%. Nilai ekspor sektor perkebunan sendiri secara umum mencapai Rp432,4 triliun atau 96% dari total nilai ekspor pertanian tahun 2017.
Kelapa merupakan tanaman perkebunan yang sebagian besar (93%) adalah perkebunan rakyat. Kelapa memiliki nilai ekonomi, sosial, budaya dan peran strategis dalam peningkatan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara.
Semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan, pangan fungsional dan papan, serta berbagai keperluan lain sehingga kelapa disebut sebagai pohon kehidupan atau "The Tree of Life".
Varietas kelapa unggul nasional yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian dengan benih bersertifikat merupakan varietas unggul lokal. Jumlah benih yang telah disalurkan Kementerian Pertanian untuk petani sejak tahun 2017/2018 telah mencapai 1.894.467 batang, dengan potensi kopra lebih dari 3 ton per hektar per tahun atau melebihi produksi kelapa nasional yang hanya 1,1 ton.
Pada momen ini sekaligus juga Balitpalma bersama Pemda telah melepas beberapa varietas unggul baru kelapa, seperti kelapa bido asal Maluku Utara, kelapa sri gemilang asal Riau yang adaptif terhadap lahan pasang surut, kelapa dalam kopyor puan kalianda asal Lampung, dan kelapa babasal asal Sulawesi Tengah. Varietas kelapa unggul tersebut memiliki potensi produksi lebih dari 3 ton kopra per hektare per tahun.
(ven)