Indonesia Suarakan Perdagangan Bebas yang Adil di KTT ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ASEAN) dengan negara mitra seperti China, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, India dan Rusia di Singapura, yang berakhir pekan lalu, dimanfaatkan Indonesia untuk mengembangkan penguatan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan pertemuan negara-negara ASEAN dengan 6 negara mitra bertujuan mewujudkan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang lebih aman, stabil dan sejahtera.
Karena itu, dalam pertemuan dengan India, ASEAN sepakat meningkatkan nilai perdagangan kedua pihak menjadi USD200 miliar pada tahun 2022. "Penyelesaian perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) berpotensi untuk mencapai target perdagangan ASEAN-India pada 2022," ujar Enggar dalam keterangan yang diterima, Senin (19/10/2018).
Selain target penyelesaian RCEP pada 2019, para Kepala Negara ASEAN dan India juga menyoroti kerja sama konektivitas di kawasan Indo-Pasifik melalui berbagai inisiatif, antara lain bidang infrastruktur dan konektivitas digital yang diharapkan meningkatkan stabilitas keamanan dan kesejahteraan di kawasan.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan AS, Indonesia menyuarakan kembali pentingnya memperkuat sistem perdagangan yang bebas, adil dan inklusif. Menurut Mendag, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa berbagai kerja sama ASEAN-AS bukanlah zero sum game, tetapi saling menguntungkan.
AS sendiri merupakan mitra dagang terbesar ketiga ASEAN. Tercatat perdagangan ASEAN dengan AS pada 2017 naik 10% dengan jumlah USD 233,1 miliar. Nilai investasi dari AS tercatat USD5,4 miliar pada tahun yang sama dan menjadikan AS sebagai sumber investasi keempat terbesar di ASEAN.
Sedangkan pada pertemuan ASEAN+3 (China, Jepang dan Korea Selatan), keterlibatan Indonesia diharapkan menjadi bagian dari solusi global dan komitmen meningkatkan kerja sama yang lebih erat untuk mewujukan Asia Timur dan Asia Tenggara yang stabil dan sejahtera.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan pertemuan negara-negara ASEAN dengan 6 negara mitra bertujuan mewujudkan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang lebih aman, stabil dan sejahtera.
Karena itu, dalam pertemuan dengan India, ASEAN sepakat meningkatkan nilai perdagangan kedua pihak menjadi USD200 miliar pada tahun 2022. "Penyelesaian perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) berpotensi untuk mencapai target perdagangan ASEAN-India pada 2022," ujar Enggar dalam keterangan yang diterima, Senin (19/10/2018).
Selain target penyelesaian RCEP pada 2019, para Kepala Negara ASEAN dan India juga menyoroti kerja sama konektivitas di kawasan Indo-Pasifik melalui berbagai inisiatif, antara lain bidang infrastruktur dan konektivitas digital yang diharapkan meningkatkan stabilitas keamanan dan kesejahteraan di kawasan.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan AS, Indonesia menyuarakan kembali pentingnya memperkuat sistem perdagangan yang bebas, adil dan inklusif. Menurut Mendag, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa berbagai kerja sama ASEAN-AS bukanlah zero sum game, tetapi saling menguntungkan.
AS sendiri merupakan mitra dagang terbesar ketiga ASEAN. Tercatat perdagangan ASEAN dengan AS pada 2017 naik 10% dengan jumlah USD 233,1 miliar. Nilai investasi dari AS tercatat USD5,4 miliar pada tahun yang sama dan menjadikan AS sebagai sumber investasi keempat terbesar di ASEAN.
Sedangkan pada pertemuan ASEAN+3 (China, Jepang dan Korea Selatan), keterlibatan Indonesia diharapkan menjadi bagian dari solusi global dan komitmen meningkatkan kerja sama yang lebih erat untuk mewujukan Asia Timur dan Asia Tenggara yang stabil dan sejahtera.
(ven)