Kemenko Perekonomian Fasilitasi Kemitraan Ekonomi Umat di Sulsel
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan Perjanjian Kerja Sama antar 3 pihak, yakni Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) dan PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group), tentang pemberian fasilitas kredit serta pengembangan budidaya singkong untuk industri. Kerja sama ini dalam rangka kemitraan ekonomi umat di Provinsi Sulawesi Selatan yang pada tahap awal diproyeksikan seluas 500 hektare.
"Kemitraan budidaya singkong merupakan salah satu wujud nyata implementasi Program Kemitraan Ekonomi Umat dengan melibatkan beberapa Pondok Pesantren di Sulawesi Selatan, yang terdiri dari 6 Ponpes di Janeponto serta 2 Ponpes di Maros," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Melalui perjanjian kerja sama ini, tambah Rudy, pemerintah berharap para petani akan memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan usaha, maupun akses pemasaran, serta penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
"Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah berkomitmen mendukung penyediaan prasarana dan sarana produksi maupun alat mesin pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku singkong kepada PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group)," katanya.
Dalam kerja sama ini, PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group) akan bertindak sebagai offtaker yang memberi kepastian beli dan kepastian harga kepada petani, sesuai dengan kualitas singkong yang dihasilkan oleh petani dengan standar yang ditetapkan PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group).
Kemudian Bank Sulselbar akan berperan memberikan dukungan pembiayaan, dimana para petani berharap mendapatkan bunga yang rendah dan skema bayar saat panen(yarnen).
Sementara itu, Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) akan berperan sebagai operator lapangan dan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani, santri sebagai supervisor dan PPL tenaga lapangan untuk mengatur jadwal tanam dan panen, penentuan bibit, pupuk dan teknik budidaya menghasilkan produksi yang maksimal.
Rudy berharap agar kemitraan budidaya singkong di Provinsi Sulawesi Selatan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan para petani, santri, dan masyarakat sekitar.
"Kemitraan budidaya singkong merupakan salah satu wujud nyata implementasi Program Kemitraan Ekonomi Umat dengan melibatkan beberapa Pondok Pesantren di Sulawesi Selatan, yang terdiri dari 6 Ponpes di Janeponto serta 2 Ponpes di Maros," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Melalui perjanjian kerja sama ini, tambah Rudy, pemerintah berharap para petani akan memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan usaha, maupun akses pemasaran, serta penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
"Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah berkomitmen mendukung penyediaan prasarana dan sarana produksi maupun alat mesin pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku singkong kepada PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group)," katanya.
Dalam kerja sama ini, PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group) akan bertindak sebagai offtaker yang memberi kepastian beli dan kepastian harga kepada petani, sesuai dengan kualitas singkong yang dihasilkan oleh petani dengan standar yang ditetapkan PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group).
Kemudian Bank Sulselbar akan berperan memberikan dukungan pembiayaan, dimana para petani berharap mendapatkan bunga yang rendah dan skema bayar saat panen(yarnen).
Sementara itu, Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) akan berperan sebagai operator lapangan dan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani, santri sebagai supervisor dan PPL tenaga lapangan untuk mengatur jadwal tanam dan panen, penentuan bibit, pupuk dan teknik budidaya menghasilkan produksi yang maksimal.
Rudy berharap agar kemitraan budidaya singkong di Provinsi Sulawesi Selatan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan para petani, santri, dan masyarakat sekitar.
(ven)