Generali Indonesia Fokus Bidik Segmen Milenial
A
A
A
JAKARTA - PT Asuransi Generali Indonesia pada tahun depan akan fokus membidik segmen milenial. Saat ini, perseroan sudah memiliki beberapa produk untuk milenial seperti Produk Gemilang dan Insurance Protection Linked Auto Navigation (iPLAN Syariah).
CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman, mengatakan dari total nasabah Generali Indonesia, sekitar 50% merupakan nasabah milenial. "Ke depan, kami akan terus fokus ke arah sana, karena generasi milenial ini pasti terus bertumbuh. Dari total saat ini 50% dan tentunya tahun depan pasti meningkat," optimisme Edy saat kunjungan ke Redaksi Koran Sindo di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Dia memaparkan, sejak awal tahun 2015, perseroan telah mengeluarkan produk ungulan yang cocok untuk kaum muda dan untuk kalangan tingkat ekonomi bawah. Produk Gemilang cukup dengan premi mulai dari Rp100.000 perbulan, masyarakat sudah bisa memiliki asuransi plus investasi.
"Gemilang ini untuk kaula muda, sudah ada sejak 3 tahun lalu. Dan akan terus kami kembangkan. Produk-produk ini kami peruntukan bagi yang muda dan berani," pungkasnya. Adapun untuk iPLAN Syariah, masyarakat hanya perlu membayarkan Rp10.000 per hari atau Rp300.000 per bulan.
Hingga kuartal III-2018, Perseroan telah mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp2,14 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan 6,9% dari periode sama di tahun 2017 sebesar Rp2,30 triliun.
Penurunan pendapat premi karena perubahan fokus bisnis perusahaan dari single premium menjadi regular premium. Sebelumnya, komposisi single premium sebesar 40% di kuartal III-2017 lalu. Pada kuartal III-2018 menjadi 25%. Sedangkan untuk regular premium dari 60% menjadi 75%.
Dia pun merinci, dari pendapatan premi kuartal III-2018 sebesar Rp2,14 triliun tersebut, sekitar 75% diantaranya merupakan pendapatan premi dari produk unitlink. Sisanya sebesar 25% bersumber dari produk non unitlink.
Adapun untuk jalur distribusi, Edy mengaku jalur keagenan masih berkontribusi besar sekitar 49%. Sementara bancaasurance sebesar 35% dan group sebesar 16%.
Terkait agen, saat ini Generali Indonesia telah memiliki sekitar 11.000 agen. Tahun depan, dirinya mengincar agensi dapat tumbuh dikisaran 20%-30%. "Jalur agen, kami berharap bisa tumbuh lagi. Kalau bancaasurance sekarang kan kami sudah bekerjasama dengan 8 perbankan. Tahun depan, harapannya bisa ada tambahan 4 perbankan lagi," urainya.
CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman, mengatakan dari total nasabah Generali Indonesia, sekitar 50% merupakan nasabah milenial. "Ke depan, kami akan terus fokus ke arah sana, karena generasi milenial ini pasti terus bertumbuh. Dari total saat ini 50% dan tentunya tahun depan pasti meningkat," optimisme Edy saat kunjungan ke Redaksi Koran Sindo di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Dia memaparkan, sejak awal tahun 2015, perseroan telah mengeluarkan produk ungulan yang cocok untuk kaum muda dan untuk kalangan tingkat ekonomi bawah. Produk Gemilang cukup dengan premi mulai dari Rp100.000 perbulan, masyarakat sudah bisa memiliki asuransi plus investasi.
"Gemilang ini untuk kaula muda, sudah ada sejak 3 tahun lalu. Dan akan terus kami kembangkan. Produk-produk ini kami peruntukan bagi yang muda dan berani," pungkasnya. Adapun untuk iPLAN Syariah, masyarakat hanya perlu membayarkan Rp10.000 per hari atau Rp300.000 per bulan.
Hingga kuartal III-2018, Perseroan telah mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp2,14 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan 6,9% dari periode sama di tahun 2017 sebesar Rp2,30 triliun.
Penurunan pendapat premi karena perubahan fokus bisnis perusahaan dari single premium menjadi regular premium. Sebelumnya, komposisi single premium sebesar 40% di kuartal III-2017 lalu. Pada kuartal III-2018 menjadi 25%. Sedangkan untuk regular premium dari 60% menjadi 75%.
Dia pun merinci, dari pendapatan premi kuartal III-2018 sebesar Rp2,14 triliun tersebut, sekitar 75% diantaranya merupakan pendapatan premi dari produk unitlink. Sisanya sebesar 25% bersumber dari produk non unitlink.
Adapun untuk jalur distribusi, Edy mengaku jalur keagenan masih berkontribusi besar sekitar 49%. Sementara bancaasurance sebesar 35% dan group sebesar 16%.
Terkait agen, saat ini Generali Indonesia telah memiliki sekitar 11.000 agen. Tahun depan, dirinya mengincar agensi dapat tumbuh dikisaran 20%-30%. "Jalur agen, kami berharap bisa tumbuh lagi. Kalau bancaasurance sekarang kan kami sudah bekerjasama dengan 8 perbankan. Tahun depan, harapannya bisa ada tambahan 4 perbankan lagi," urainya.
(ven)