Mayoritas Wall Street Ditutup Lebih Rendah Akibat Volatilitas Pasar

Rabu, 12 Desember 2018 - 07:12 WIB
Mayoritas Wall Street...
Mayoritas Wall Street Ditutup Lebih Rendah Akibat Volatilitas Pasar
A A A
NEW YORK - Bursa saham utama Amerika Serikat ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa, akibat serangan dari volatilitas pasar, yang mencermati setiap kabar mengenai hubungan dagang AS dengan Republik Rakyat China. Pasang surut hubungan dua negara ekonomi besar dunia ini selalu menyita perhatian pasar.

Melansir dari CNBC, Rabu (12/12/2018), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup lebih rendah 53,02 poin menjadi 24.370,24. Indeks S&P 500 juga tergelincir ditutup menjadi 2.636,78, sedangkan Nasdaq melawan tren dengan naik 0,16% menjadi 7.031,83.

Wall Street pada awal perdagangan langsung naik lebih dari 1%, mencermati tanda-tanda hubungan dagang AS dengan China yang membaik. Dimana dalam laporan Bloomberg menyebut China berencana memangkas tarif impor mobil AS hingga 15% dari 40% yang saat ini berlaku.

Proposal pemangkasan tarif ini kabarnya sudah diserahkan kepada Kabinet RRC dan akan ditinjau kembali dalam beberapa hari. Namun, seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa negaranya akan menunggu dokumentasi dan waktu resmi.

Rencana pemangkasan tarif impor mobil Amerika ke China membuat saham-saham otomotif melaju, dengan Ford Motor, General Motors dan Fiat Chrysler, semuanya ditutup lebih tinggi.

Namun, ditengah semakin membaiknya hubungan AS-China, The Washington Post melaporkan AS akan melakukan pengetatan terhadap aksi spionase ekonomi yang dilakukan China. "Tudingan" ini disebut-sebut berpotensi meningkatkan kembali ketegangan kedua negara.

Alhasil, ekuitas ditutup melemah, terlebih setelah kabar pertikaian antara Presiden AS Donald Trump dengan Partai Demokrat AS soal keamanan perbatasan. Trump mengecam sikap partai yang dipecundanginya itu, karena tidak sepakat soal pembangunan perbatasan AS dengan Meksiko.
(ven)
Berita Terkait
Wall Street Terdongkrak...
Wall Street Terdongkrak Diterpa Optimisme Pengembangan Vaksin Corona
Wall Street Berbalik...
Wall Street Berbalik Jatuh di Tengah Ancaman Trump Tutup Facebook dan Twitter
Wall Street Mixed Saat...
Wall Street Mixed Saat Dow dan S&P 500 Jatuh Dibayangi Kasus Baru Covid-19
Wall Street Turun Tajam...
Wall Street Turun Tajam Dihantam Aksi Jual Saham Teknologi
Microsoft Pikir-pikir...
Microsoft Pikir-pikir Beli TikTok Bikin Nasdaq Cetak Rekor, Wall Street Rebound
Wall Street Lebih Tinggi...
Wall Street Lebih Tinggi di Tengah Ancang-ancang Stimulus USD1 Triliun Gedung Putih
Berita Terkini
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
5 jam yang lalu
Doa Menko Airlangga...
Doa Menko Airlangga untuk Keberkahan Bangsa di Momen Idulfitri
6 jam yang lalu
Sri Mulyani dan Suami...
Sri Mulyani dan Suami Ucapkan Selamat Idulfitri: Harapan untuk Kesejahteraan Berkeadilan
7 jam yang lalu
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
17 jam yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
17 jam yang lalu
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
18 jam yang lalu
Infografis
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved