Isu Ancaman Resesi, Trump Sebut Ekonomi AS Seperti Roket yang Naik
A
A
A
WASHINGTON - Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve akan melakukan pertemuan pada pekan depan, dengan agenda yang telah banyak diperbincangan yaitu soal kenaikan suku bunga. Dan lagi-lagi, Presiden AS Donald Trump meminta agar The Fed tidak agresif dalam menaikkan suku bunga.
Melansir dari Reuters, Rabu (12/12/2018), Trump mengatakan akan menjadi kesalahan jika The Fed kembali menaikkan suku bunga pada pekan depan. "Saya pikir itu akan menjadi hal bodoh tapi apa yang bisa saya lakukan," terang Trump. Pasalnya, bank sentral AS merupakan lembaga independen sehingga Presiden tidak bisa melakukan intervensi.
Trump mengatakan dirinya membutuhkan fleksibilitas suku bunga yang lebih rendah untuk mendukung ekonomi Amerika yang lebih luas, dalam menghadapi konflik dagang yang "tetap" tumbuh melawan China dan berpotensi dengan negara lain.
"Anda harus mengerti, negara kita bertarung dalam beberapa pertempuran dagang dan kita menang. Tapi saya butuh akomodasi juga," sambungnya.
Trump pun berkali-kali mengkritik Jerome Powell yang ia tunjuk sebagai gubernur bank sentral. Kritik pertamanya pada Agustus lalu, dimana Trump mengatakan tidak senang dengan tingkat suku bunga yang terus meningkat di era Powell.
Kendati mengkritik kebijakan pria yang dia pilih, Trump mengatakan anak buahnya sebagai sosok orang yang baik. "Saya tidak setuju dengan kebijakannya karena terlalu agresif. Tapi dia pria yang baik. Dia (Powell) mencoba melakukan apa yang menurutnya terbaik," bebernya.
Ketika ditanya soal pernyataan beberapa pengamat yang menyebut AS berada di bawah ancaman resesi, dan akan berpengaruh terhadap pencalonannya kembali di 2020, Trump menjawab dengan santai. Menurut Trump, banyak faktor-faktor lain di dunia yang dapat mempengaruhi ekonomi, seperti rencana Inggris untuk benar-benar meninggalkan Uni Eropa dan berlarutnya kerusuhan di Prancis.
"Ya, ekonomi berpengaruh dengan masalah di dunia, seperti Brexit dan masalah besar yang kini terjadi di Prancis. Sangat mengejutkan melihat apa yang terjadi di Paris," kata Trump.
Sejak sepekan terakhir, massa turun ke jalan melakukan protes anti-pemerintah dengan menargetkan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dan pekan ini, Macron membuat konsesi besar untuk memadamkan protes dengan mengumumkan kenaikan upah bagi para pekerja dan pemotongan pajak bagi sebagian besar pensiunan.
Balik ke soal pernyataan para pengamat soal resesi AS, Trump menyebut ekonomi AS justru berjalan sangat baik. "Apakah kita menuju resesi? Amerika melakukannya dengan sangat baik. Perusahaan AS bekerja dengan sangat baik. Jika The Fed akan bertindak secara masuk akal dan rasional, kami akan setuju. Jadi saya pikir ekonomi AS saat ini seperti roket yang sedang naik".
Melansir dari Reuters, Rabu (12/12/2018), Trump mengatakan akan menjadi kesalahan jika The Fed kembali menaikkan suku bunga pada pekan depan. "Saya pikir itu akan menjadi hal bodoh tapi apa yang bisa saya lakukan," terang Trump. Pasalnya, bank sentral AS merupakan lembaga independen sehingga Presiden tidak bisa melakukan intervensi.
Trump mengatakan dirinya membutuhkan fleksibilitas suku bunga yang lebih rendah untuk mendukung ekonomi Amerika yang lebih luas, dalam menghadapi konflik dagang yang "tetap" tumbuh melawan China dan berpotensi dengan negara lain.
"Anda harus mengerti, negara kita bertarung dalam beberapa pertempuran dagang dan kita menang. Tapi saya butuh akomodasi juga," sambungnya.
Trump pun berkali-kali mengkritik Jerome Powell yang ia tunjuk sebagai gubernur bank sentral. Kritik pertamanya pada Agustus lalu, dimana Trump mengatakan tidak senang dengan tingkat suku bunga yang terus meningkat di era Powell.
Kendati mengkritik kebijakan pria yang dia pilih, Trump mengatakan anak buahnya sebagai sosok orang yang baik. "Saya tidak setuju dengan kebijakannya karena terlalu agresif. Tapi dia pria yang baik. Dia (Powell) mencoba melakukan apa yang menurutnya terbaik," bebernya.
Ketika ditanya soal pernyataan beberapa pengamat yang menyebut AS berada di bawah ancaman resesi, dan akan berpengaruh terhadap pencalonannya kembali di 2020, Trump menjawab dengan santai. Menurut Trump, banyak faktor-faktor lain di dunia yang dapat mempengaruhi ekonomi, seperti rencana Inggris untuk benar-benar meninggalkan Uni Eropa dan berlarutnya kerusuhan di Prancis.
"Ya, ekonomi berpengaruh dengan masalah di dunia, seperti Brexit dan masalah besar yang kini terjadi di Prancis. Sangat mengejutkan melihat apa yang terjadi di Paris," kata Trump.
Sejak sepekan terakhir, massa turun ke jalan melakukan protes anti-pemerintah dengan menargetkan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dan pekan ini, Macron membuat konsesi besar untuk memadamkan protes dengan mengumumkan kenaikan upah bagi para pekerja dan pemotongan pajak bagi sebagian besar pensiunan.
Balik ke soal pernyataan para pengamat soal resesi AS, Trump menyebut ekonomi AS justru berjalan sangat baik. "Apakah kita menuju resesi? Amerika melakukannya dengan sangat baik. Perusahaan AS bekerja dengan sangat baik. Jika The Fed akan bertindak secara masuk akal dan rasional, kami akan setuju. Jadi saya pikir ekonomi AS saat ini seperti roket yang sedang naik".
(ven)