Rights Issue, Intikeramik Incar Dana Rp463,8 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) menyatakan, akan menawarkan sebanyak 3,86 miliar saham baru seri B melalui penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Presiden Direktur Intikeramik Alamasri Industri Yohas Rafli mengatakan, rasio konversi rights issue mencapai 66:31. Harga HMETD dibuka Rp120 per saham.
"Jumlah tambahan modal dari hasil HMETD mencapai Rp463,8 miliar. Efek dilusi pemegang saham lama sebesar 31,96%," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Selanjutnya, Yohas menjelaskan, berdasarkan skenario yang telah direncanakan maka sebelum rencana aksi korporasi ini permodalan IKAI mencapai Rp728 miliar atau 8,2 miliar saham. Kemudian, setelah penawaran umum saham terbatas nanti, jumlah modal yang disetor penuh perusahaan Rp921 miliar atau 12 miliar saham.
"Pada skenario ini, pemegang saham mayoritas akan melakukan exercise yang mengambil posisi sebagai standby buyer," katanya.
Sementara disisi performa keuangan, perusahaan menggunakan buku 31 Mei 2018. Perusahaan akan mencapai laba bersih pada 31 Desember sebesar Rp131 miliar.
"Jumlah ekuitas sendiri akan mencapai Rp848 miliar rupiah pascapenawaran umum terbatas di buku 31 Desember 2018," pungkas Yohas.
Adapun jadwal penawaran umum terbatas yaitu pencatatan pada 31 Desember 2018. Selanjutnya, periode perdagangan HMETD 13-19 Desember 2018.
Periode distribusi saham hasil HMETD akan dilakukan sejak 17-21 Desember 2018. Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham 21 Desember 2018 dan penjatahan pada 20 Desember 2018.
Presiden Direktur Intikeramik Alamasri Industri Yohas Rafli mengatakan, rasio konversi rights issue mencapai 66:31. Harga HMETD dibuka Rp120 per saham.
"Jumlah tambahan modal dari hasil HMETD mencapai Rp463,8 miliar. Efek dilusi pemegang saham lama sebesar 31,96%," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Selanjutnya, Yohas menjelaskan, berdasarkan skenario yang telah direncanakan maka sebelum rencana aksi korporasi ini permodalan IKAI mencapai Rp728 miliar atau 8,2 miliar saham. Kemudian, setelah penawaran umum saham terbatas nanti, jumlah modal yang disetor penuh perusahaan Rp921 miliar atau 12 miliar saham.
"Pada skenario ini, pemegang saham mayoritas akan melakukan exercise yang mengambil posisi sebagai standby buyer," katanya.
Sementara disisi performa keuangan, perusahaan menggunakan buku 31 Mei 2018. Perusahaan akan mencapai laba bersih pada 31 Desember sebesar Rp131 miliar.
"Jumlah ekuitas sendiri akan mencapai Rp848 miliar rupiah pascapenawaran umum terbatas di buku 31 Desember 2018," pungkas Yohas.
Adapun jadwal penawaran umum terbatas yaitu pencatatan pada 31 Desember 2018. Selanjutnya, periode perdagangan HMETD 13-19 Desember 2018.
Periode distribusi saham hasil HMETD akan dilakukan sejak 17-21 Desember 2018. Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham 21 Desember 2018 dan penjatahan pada 20 Desember 2018.
(fjo)