Pelindo Siap Sinergi Optimalkan Layanan Kepelabuhanan
A
A
A
SURABAYA - BUMN kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III dan IV menyiapkan rencana sinergi guna mengoptimalkan pelayanan pada pengguna jasanya. Salah satunya dengan menjalin kerja sama optimalisasi aset, engineering project dan penyediaan suku cadang antara PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI) dengan PT Equiport Inti Indonesia.
Kemudian kerja sama pertukaran informasi dan dukungan penyediaan suku cadang antara PT JPPI dan dengan PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA). PT JPPI yang merupakan anak usaha Pelindo II akan diproyeksikan menjadi subholding membawahi BIMA (anak usaha Pelindo III) dan Equiport (anak usaha Pelindo IV) untuk menangani maintenance peralatan pelabuhan melalui penanaman saham baru.
"Sinergi ini tidak terlepas dari imbauan Menteri BUMN yang menginginkan anak usaha perusahaan BUMN menghilangkan sekat kewilayahan," kata Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto, Minggu (16/12/2018).
Semua peralatan pelabuhan di wilayah Pelindo I, II, II dan IV nantinya akan dipelihara oleh tiga perusahaan tersebut. Tidak menutup kemungkinan akan merambah ke wilayah terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) dan pelabuhan swasta. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan secara korporasi.
"Selain itu, proses pengadaan alat di seluruh pelabuhan (Pelindo I hingga IV) juga akan dilakukan melalui satu pintu yang dikoordinir oleh JPPI. Sehingga harga yang diperoleh akan lebih kompetitif karena dilakukan pembelian secara kolektif dibandingkan pengadaan oleh masing-masing Pelindo," tandas Putut.
Di sisi lain, Pelindo juga sepakat membuat portal bersama yang diterapkan pada Integrated Billing System (IBS) National. Ini untuk menyatukan customer portal pelayanan jasa kepelabuhanan. Sebelumnya, masing-masing pelabuhan memiliki portal customer sendiri-sendiri untuk pengguna jasa. Sehingga pengguna jasa harus memiliki empat akses yang berbeda untuk mendapatkan jasa kepelabuhanan.
"Dengan adanya IBS ini, akan sangat memudahkan layanan bagi pengguna jasa karena hanya membutuhkan satu akses saja," jelasnya.
Layanan IBS national yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa kepelabuhanan berupa booking, tracking layanan kapal, petikemas dan nonpetikemas, billing dan payment. "Nantinya semua pengguna jasa yang memperoleh layanan kepelabuhanan di semua wilayah Pelindo hanya akan mendapat satu billing karena sudah melalui satu pintu akses," pungkas Putut.
Kemudian kerja sama pertukaran informasi dan dukungan penyediaan suku cadang antara PT JPPI dan dengan PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA). PT JPPI yang merupakan anak usaha Pelindo II akan diproyeksikan menjadi subholding membawahi BIMA (anak usaha Pelindo III) dan Equiport (anak usaha Pelindo IV) untuk menangani maintenance peralatan pelabuhan melalui penanaman saham baru.
"Sinergi ini tidak terlepas dari imbauan Menteri BUMN yang menginginkan anak usaha perusahaan BUMN menghilangkan sekat kewilayahan," kata Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto, Minggu (16/12/2018).
Semua peralatan pelabuhan di wilayah Pelindo I, II, II dan IV nantinya akan dipelihara oleh tiga perusahaan tersebut. Tidak menutup kemungkinan akan merambah ke wilayah terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) dan pelabuhan swasta. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan secara korporasi.
"Selain itu, proses pengadaan alat di seluruh pelabuhan (Pelindo I hingga IV) juga akan dilakukan melalui satu pintu yang dikoordinir oleh JPPI. Sehingga harga yang diperoleh akan lebih kompetitif karena dilakukan pembelian secara kolektif dibandingkan pengadaan oleh masing-masing Pelindo," tandas Putut.
Di sisi lain, Pelindo juga sepakat membuat portal bersama yang diterapkan pada Integrated Billing System (IBS) National. Ini untuk menyatukan customer portal pelayanan jasa kepelabuhanan. Sebelumnya, masing-masing pelabuhan memiliki portal customer sendiri-sendiri untuk pengguna jasa. Sehingga pengguna jasa harus memiliki empat akses yang berbeda untuk mendapatkan jasa kepelabuhanan.
"Dengan adanya IBS ini, akan sangat memudahkan layanan bagi pengguna jasa karena hanya membutuhkan satu akses saja," jelasnya.
Layanan IBS national yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa kepelabuhanan berupa booking, tracking layanan kapal, petikemas dan nonpetikemas, billing dan payment. "Nantinya semua pengguna jasa yang memperoleh layanan kepelabuhanan di semua wilayah Pelindo hanya akan mendapat satu billing karena sudah melalui satu pintu akses," pungkas Putut.
(fjo)