RUPSLB CIMB Niaga Setujui Perubahan Dewan Komisaris dan Direksi
A
A
A
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi CIMB Niaga. RUPSLB menerima dengan baik pengunduran diri Dato' Sri Nazir Razak dari jabatannya selaku Presiden Komisaris CIMB Niaga efektif sejak 19 Oktober 2018, serta Armida Salsiah Alisjahbana dan Wan Razly Abdullah dari jabatannya masing-masing selaku Komisaris Independen dan Direktur efektif mulai 1 Januari 2019.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan, mengatakan RUPSLB juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz dari jabatannya selaku Komisaris CIMB Niaga dan secara bersamaan mengangkatnya sebagai Presiden Komisaris CIMB Niaga menggantikan Dato' Sri Nazir Razak.
"Para pemegang saham juga menyetujui untuk mengangkat Lee Kai Kwong selaku Direktur CIMB Niaga menggantikan Wan Razly Abdullah," kata Tigor usai RUPSLB CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Masa jabatan Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz berlaku sejak penutupan RUPSLB ini dan efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas uji kelayakan dan kepatutan (Tanggal Efektif) sampai dengan penutupan RUPST CIMB Niaga yang ke-empat setelah Tanggal Efektif.
Adapun masa jabatan Lee Kai Kwong adalah sejak 1 Januari 2019 dan efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK (Tanggal Efektif), sampai dengan penutupan RUPST CIMB Niaga yang ke-empat setelah Tanggal Efektif.
"Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dato' Sri Nazir Razak, Armida Salsiah Alisjahbana, dan Wan Razly Abdullah atas kontribusi yang telah diberikan, sehingga CIMB Niaga terus berkembang menjadi bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia," ungkapnya.
Dia juga mengucapkan selamat atas pengangkatan Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz sebagai Presiden Komisaris dan selamat datang kepada Lee Kai Kwong.
Dengan formasi kepengurusan yang baru, lanjutnya, CIMB Niaga akan terus meningkatkan pencapaian yang telah diraih saat ini. Selain itu, dengan pengalaman panjang di dunia perbankan selama lebih dari 25 tahun, Lee Kai Kwong diharapkan dapat memperkuat strategi bisnis CIMB Niaga kedepan.
Pada RUPSLB kali ini, CIMB Niaga kembali menerapkan sistem pemungutan suara secara elektronik (e-voting) yang dapat dilakukan melalui monitor layar sentuh, smartphone dan mobile device lainnya.
"Inovasi ini kembali mengukuhkan CIMB Niaga sebagai perusahaan terbuka pertama di Indonesia yang menggunakan sistem e-voting dengan smartphone dan mobile device lainnya dalam RUPS yang validasinya dilakukan oleh Notaris dan Biro Administrasi Efek selaku pihak independen," pungkas Tigor.
Dengan demikian, susunan Pengurus CIMB Niaga menjadi sebagai berikut: Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz sebagai Presiden Komisaris. Glenn Muhammad Surya Yusuf sebagai Wakil Presiden Komisaris. Zulkifli M. Ali, Pri Notowidigdo dan Jeffrey Kairupan menjabat sebagai Komisaris Independen, sedangkan David Richard Thomas sebagai Komisaris.
Adapun susunan direksi, Tigor M. Siahaan sebagai Presiden Direktur, Rita Mas’Oen, Megawati Sutanto, Vera Handajani, John Simon, Lani Darmawan, Pandji P. Djajanegara dan Hedy Lapian sebagai Direktur. Sedangkan Fransiska Oei menjabat sebagai Direktur Kepatuhan (Independen), Rahardja Alimhamzah dan Lee Kai Kwong sebagai Direktur.
Hingga akhir September 2018, perseroan telah mencatatkan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp2,6 triliun atau naik sebesar 18% year-on-year. Menurut Tigor, pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non bunga atau Non-Interest Income (NII) sebesar 23,6% menjadi Rp2,9 triliun.
"Dalam situasi perekonomian dan pasar yang masih menantang, CIMB Niaga berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 26,8% sehingga mampu meningkatkan laba bersih sebesar 18,0% YoY menjadi Rp2,6 triliun," kata dia. Adapun total aset mencapai Rp260,6 triliun atau naik sebesar 3,4%.
Sementara itu, jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 2,2% mencapai Rp182,8 triliun. Tigor menuturkan, dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp48,5 triliun (26%), dan kredit Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) mencapai Rp36,1 triliun (20%).
Sementara wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit Korporasi sebesar Rp66,1 triliun (36%), dan kredit Komersial sebesar Rp32,1 triliun (18%). Adapun total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp194,3 triliun yang didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 3,7% yoy.
"CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang," ungkapnya.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan, mengatakan RUPSLB juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz dari jabatannya selaku Komisaris CIMB Niaga dan secara bersamaan mengangkatnya sebagai Presiden Komisaris CIMB Niaga menggantikan Dato' Sri Nazir Razak.
"Para pemegang saham juga menyetujui untuk mengangkat Lee Kai Kwong selaku Direktur CIMB Niaga menggantikan Wan Razly Abdullah," kata Tigor usai RUPSLB CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Masa jabatan Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz berlaku sejak penutupan RUPSLB ini dan efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas uji kelayakan dan kepatutan (Tanggal Efektif) sampai dengan penutupan RUPST CIMB Niaga yang ke-empat setelah Tanggal Efektif.
Adapun masa jabatan Lee Kai Kwong adalah sejak 1 Januari 2019 dan efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK (Tanggal Efektif), sampai dengan penutupan RUPST CIMB Niaga yang ke-empat setelah Tanggal Efektif.
"Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dato' Sri Nazir Razak, Armida Salsiah Alisjahbana, dan Wan Razly Abdullah atas kontribusi yang telah diberikan, sehingga CIMB Niaga terus berkembang menjadi bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia," ungkapnya.
Dia juga mengucapkan selamat atas pengangkatan Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz sebagai Presiden Komisaris dan selamat datang kepada Lee Kai Kwong.
Dengan formasi kepengurusan yang baru, lanjutnya, CIMB Niaga akan terus meningkatkan pencapaian yang telah diraih saat ini. Selain itu, dengan pengalaman panjang di dunia perbankan selama lebih dari 25 tahun, Lee Kai Kwong diharapkan dapat memperkuat strategi bisnis CIMB Niaga kedepan.
Pada RUPSLB kali ini, CIMB Niaga kembali menerapkan sistem pemungutan suara secara elektronik (e-voting) yang dapat dilakukan melalui monitor layar sentuh, smartphone dan mobile device lainnya.
"Inovasi ini kembali mengukuhkan CIMB Niaga sebagai perusahaan terbuka pertama di Indonesia yang menggunakan sistem e-voting dengan smartphone dan mobile device lainnya dalam RUPS yang validasinya dilakukan oleh Notaris dan Biro Administrasi Efek selaku pihak independen," pungkas Tigor.
Dengan demikian, susunan Pengurus CIMB Niaga menjadi sebagai berikut: Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz sebagai Presiden Komisaris. Glenn Muhammad Surya Yusuf sebagai Wakil Presiden Komisaris. Zulkifli M. Ali, Pri Notowidigdo dan Jeffrey Kairupan menjabat sebagai Komisaris Independen, sedangkan David Richard Thomas sebagai Komisaris.
Adapun susunan direksi, Tigor M. Siahaan sebagai Presiden Direktur, Rita Mas’Oen, Megawati Sutanto, Vera Handajani, John Simon, Lani Darmawan, Pandji P. Djajanegara dan Hedy Lapian sebagai Direktur. Sedangkan Fransiska Oei menjabat sebagai Direktur Kepatuhan (Independen), Rahardja Alimhamzah dan Lee Kai Kwong sebagai Direktur.
Hingga akhir September 2018, perseroan telah mencatatkan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp2,6 triliun atau naik sebesar 18% year-on-year. Menurut Tigor, pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non bunga atau Non-Interest Income (NII) sebesar 23,6% menjadi Rp2,9 triliun.
"Dalam situasi perekonomian dan pasar yang masih menantang, CIMB Niaga berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 26,8% sehingga mampu meningkatkan laba bersih sebesar 18,0% YoY menjadi Rp2,6 triliun," kata dia. Adapun total aset mencapai Rp260,6 triliun atau naik sebesar 3,4%.
Sementara itu, jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 2,2% mencapai Rp182,8 triliun. Tigor menuturkan, dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp48,5 triliun (26%), dan kredit Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) mencapai Rp36,1 triliun (20%).
Sementara wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit Korporasi sebesar Rp66,1 triliun (36%), dan kredit Komersial sebesar Rp32,1 triliun (18%). Adapun total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp194,3 triliun yang didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 3,7% yoy.
"CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang," ungkapnya.
(ven)