Harga Minyak Dunia Balik Ambruk Hapus Keuntungan Sesi Terakhir
Kamis, 20 Desember 2018 - 10:49 WIB
Harga Minyak Dunia Balik Ambruk Hapus Keuntungan Sesi Terakhir
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia berbalik ambruk pada perdagangan, Kamis (20/12/2018) untuk menghapus sebagian besar keuntungan dari sesi akhir sebelumnya. Raihan ini melanjutkan penurunan yang terlihat pada awal pekan ini, di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan prospek ekonomi global.
Seperti dilansir Reuters, tercatat harga minyak mentah AS bulan depan jatuh mencapai 78 sen atau 1,6% menjadi USD47,39 per barel pada pukul 01.29 GMT, untuk hampir mengimbangi kenaikan 96 sen yang dicapai pada hari Rabu, kemarin. Sedangkan patokan minyak mentah Internasional yakni Brent menyusut 66 sen yang setara 1,2% ke level USD56,58 per barel usai mendaki hampir 2% pada sesi sebelumnya.
“Pemulihan hari Rabu sangat singkat, ketika investor dengan cepat mengalihkan perhatian mereka ke fundamental yang memburuk di pasar minyak dunia. Termasuk tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun depan, produksi yang mencapai rekor dan kurangnya kepercayaan terhadap janji pengekangan pasokan oleh OPEC," ujar Analis Minyak dari konsultan JLC yakni Xi Jiarui.
Seperti diketahui OPEC berserta produsen minyak lainnya termasuk Rusia telah menyepakati bulan ini untuk memangkas produksi mencapai sebesar 1,2 juta barel per hari (bpd) dalam upaya untuk menguras pasokan serta menaikkan harga. Tercatat harga minyak mentah berjangka telah turun lebih dari 30% dari posisi puncak yang terlihat pada bulan Oktober.
Tetapi pemotongan tidak akan terjadi hingga bulan depan, sedangkan di sisi lain produksi telah mencapai atau mendekati rekor tertinggi di Amerika Serikat, Rusia dan Arab Saudi. Volatilitas harga minyak mentah pekan ini telah mendorong investor untuk menutup posisi mereka dan menguras likuiditas dari pasar.
Seperti dilansir Reuters, tercatat harga minyak mentah AS bulan depan jatuh mencapai 78 sen atau 1,6% menjadi USD47,39 per barel pada pukul 01.29 GMT, untuk hampir mengimbangi kenaikan 96 sen yang dicapai pada hari Rabu, kemarin. Sedangkan patokan minyak mentah Internasional yakni Brent menyusut 66 sen yang setara 1,2% ke level USD56,58 per barel usai mendaki hampir 2% pada sesi sebelumnya.
“Pemulihan hari Rabu sangat singkat, ketika investor dengan cepat mengalihkan perhatian mereka ke fundamental yang memburuk di pasar minyak dunia. Termasuk tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun depan, produksi yang mencapai rekor dan kurangnya kepercayaan terhadap janji pengekangan pasokan oleh OPEC," ujar Analis Minyak dari konsultan JLC yakni Xi Jiarui.
Seperti diketahui OPEC berserta produsen minyak lainnya termasuk Rusia telah menyepakati bulan ini untuk memangkas produksi mencapai sebesar 1,2 juta barel per hari (bpd) dalam upaya untuk menguras pasokan serta menaikkan harga. Tercatat harga minyak mentah berjangka telah turun lebih dari 30% dari posisi puncak yang terlihat pada bulan Oktober.
Tetapi pemotongan tidak akan terjadi hingga bulan depan, sedangkan di sisi lain produksi telah mencapai atau mendekati rekor tertinggi di Amerika Serikat, Rusia dan Arab Saudi. Volatilitas harga minyak mentah pekan ini telah mendorong investor untuk menutup posisi mereka dan menguras likuiditas dari pasar.
(akr)
