Sampoerna Akselerasi Pertumbuhan UKM Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Tidak terbantahkan adanya fakta bahwa Industri retail dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran yang sangat penting dalam pemerataan ekonomi masyarakat. Berbeda dengan perusahaan besar, UKM dapat menempati lokasi di berbagai tempat, termasuk daerah terpencil.
Efeknya dapat memperkecil jurang ekonomi antara yang miskin dengan kaya. UKM juga terbukti dapat mengurangi arus urbanisasi. Bahkan UKM mampu mengurangi jumlah pengangguran.
Tak heran jika Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan, pada Oktober 2018, menyebutkan, UKM menjadi tulang punggung perekonomian. Jumlah unit usaha UKM tercatat sebesar 98,8 persen dari total unit usaha. Dalam hal penyerapan tenaga kerja juga terhitung tinggi yaitu 96,99 persen dari total tenaga kerja, serta menyumbang 60,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
UKM juga mampu mendatangkan devisa yang cukup signifikan. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM di tahun 2017 menunjukkan tingginya devisa negara dari para pelaku UKM. Angkanya pun sangat tinggi, mencapai Rp88,45 miliar.
Melihat potensi dan nilai yang tinggi peran UKM Pemerintah Indonesia pun menempatkan posisi tinggi pada pelaku UKM. Buktinya, UKM bersama dengan Koperasi memiliki wadah secara khusus di bawah Kementerian Koperasi dan UKM.
Meski demikian, bukan berarti upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas UKM sudah cukup. Diperlukan peran berbagai pihak untuk turut mengembangkan dan lebih memberdayakan UKM. Dengan demikian pelaku usaha retail dan UKM bisa bertahan bahkan bertumbuh positif.
Salah satunya, peran swasta yang turut memperkuat keberlangsungan usaha retail tradisional dan UKM adalah PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna). Melalui dua program yang digagas Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna) dan Sampoerna Retail Community (SRC), PT HM Sampoerna turut mengakselerasi pertumbuhan UKM di Indonesia.
PPK Sampoerna, yang telah berjalan sejak 2007, merupakan pusat pertumbuhan dan pengembangan UKM, khususnya di bidang agrobisnis dan teknologi kejuruan tepat guna. Hingga kini, tercatat sekitar 40.000 pelaku UKM telah yang mengikuti pelatihan terpadu. PPK Sampoerna juga telah mendampingi UKM yang tersebar di 79 kota/kabupaten dan menerapkan 90 riset terapan yang telah teruji di bidang pertanian terpadu.
Untuk para pelaku UKM retail, Sampoerna menyajikan program SRC, yang merupakan jaringan toko retail tradisional. SRC kini telah merangkul lebih dari 60.000 mitra dagang. Program ini berkomitmen memberikan kontribusi dalam pengembangan ekonomi kerakyatan dan menumbuhkan semangat kewirausahaan. Sejak diluncurkan pada 2008, mitra dagang SRC telah menjangkau 34 provinsi di Tanah Air. Melalui program ini, Sampoerna memberikan bimbingan berkelanjutan dan membentuk komunitas yang kuat.
Dari mereka yang dibina, ada gelora semangat yang menjadi inspirasi bagi kita semua. Semangat tak pantang menyerah, semangat untuk maju, semangat berbagi, semangat menghidupi keluarga, dan semangat mengembangkan usaha. #AyoUKMIndonesia! Sampoerna untuk Indonesia!
Efeknya dapat memperkecil jurang ekonomi antara yang miskin dengan kaya. UKM juga terbukti dapat mengurangi arus urbanisasi. Bahkan UKM mampu mengurangi jumlah pengangguran.
Tak heran jika Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan, pada Oktober 2018, menyebutkan, UKM menjadi tulang punggung perekonomian. Jumlah unit usaha UKM tercatat sebesar 98,8 persen dari total unit usaha. Dalam hal penyerapan tenaga kerja juga terhitung tinggi yaitu 96,99 persen dari total tenaga kerja, serta menyumbang 60,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
UKM juga mampu mendatangkan devisa yang cukup signifikan. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM di tahun 2017 menunjukkan tingginya devisa negara dari para pelaku UKM. Angkanya pun sangat tinggi, mencapai Rp88,45 miliar.
Melihat potensi dan nilai yang tinggi peran UKM Pemerintah Indonesia pun menempatkan posisi tinggi pada pelaku UKM. Buktinya, UKM bersama dengan Koperasi memiliki wadah secara khusus di bawah Kementerian Koperasi dan UKM.
Meski demikian, bukan berarti upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas UKM sudah cukup. Diperlukan peran berbagai pihak untuk turut mengembangkan dan lebih memberdayakan UKM. Dengan demikian pelaku usaha retail dan UKM bisa bertahan bahkan bertumbuh positif.
Salah satunya, peran swasta yang turut memperkuat keberlangsungan usaha retail tradisional dan UKM adalah PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna). Melalui dua program yang digagas Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna) dan Sampoerna Retail Community (SRC), PT HM Sampoerna turut mengakselerasi pertumbuhan UKM di Indonesia.
PPK Sampoerna, yang telah berjalan sejak 2007, merupakan pusat pertumbuhan dan pengembangan UKM, khususnya di bidang agrobisnis dan teknologi kejuruan tepat guna. Hingga kini, tercatat sekitar 40.000 pelaku UKM telah yang mengikuti pelatihan terpadu. PPK Sampoerna juga telah mendampingi UKM yang tersebar di 79 kota/kabupaten dan menerapkan 90 riset terapan yang telah teruji di bidang pertanian terpadu.
Untuk para pelaku UKM retail, Sampoerna menyajikan program SRC, yang merupakan jaringan toko retail tradisional. SRC kini telah merangkul lebih dari 60.000 mitra dagang. Program ini berkomitmen memberikan kontribusi dalam pengembangan ekonomi kerakyatan dan menumbuhkan semangat kewirausahaan. Sejak diluncurkan pada 2008, mitra dagang SRC telah menjangkau 34 provinsi di Tanah Air. Melalui program ini, Sampoerna memberikan bimbingan berkelanjutan dan membentuk komunitas yang kuat.
Dari mereka yang dibina, ada gelora semangat yang menjadi inspirasi bagi kita semua. Semangat tak pantang menyerah, semangat untuk maju, semangat berbagi, semangat menghidupi keluarga, dan semangat mengembangkan usaha. #AyoUKMIndonesia! Sampoerna untuk Indonesia!
(akn)