Garuda Indonesia Optimis Hasilkan Keuntungan Rp1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) optimis bisa meningkatkan pendapatan. Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, menyampaikan pihaknya dapat mencapai profit perseroan (diluar tax) sebesar Rp1 triliun. Optimisme sejalan dengan komitmen strategi bisnis berkelanjutan perseroan bertajuk "Quick Wins Priorities" yang memfokuskan pengembangan lini bisnis pada tiga hal: corporate culture transformation, enhancement revenue, serta redefine cost structure based on shared service organization.
"Target capaian profit perseroan akan kami akselerasikan melalui sejumlah langkah aksi perseroan dalam mengembangkan segmen bisnis pendukung, bersama mitra kerjasama strategis dalam pengembangan sektor industri manufaktur seperti ban vulkanisir pesawat pertama di Indonesia yang nantinya akan dijajaki bersama anak usaha GMF Aero Asia," ujar Ari di Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Perseroan secara berkelanjutan juga terus melaksanakan transformasi human capital dari sisi sumber daya manusia (SDM), dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.
"Fokus kami, melalui transformasi human capital, bagaimana membuat para pegawai happy sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada customer. Kami percaya pegawai yang happy dapat menunjang kualitas produktivitas perseroan," katanya.
Lebih lanjut, sejalan dengan komitmen Service Excellence yang dihadirkan melalui staretegi peningkatan layanan "New Flight Experience", Garuda Indonesia melakukan sejumlah terobosan inovasi terbaru pada sejumlah lini layanan seperti menghadirkan varian brand makanan popular di menu pesawat yang salah satunya telah dilaksanakan bekerjasa bersama produk makanan "Hokben".
"Selain itu perseroan juga mengimplementasikan strategi integrated procurement pada tata kelola procurement Garuda Indonesia Group, yang tentunya kami harapkan dapat semakin meningkatkan efisiensi dan memperkuat aspek tata kelola berorientasi GCG perseroan yang taat regulasi", jelas Ari.
Selain itu, Garuda Indonesia juga turut menghadirkan nuansa pengalaman penerbangan yang berbeda melalui layanan "Vintage Flight" yang menghadirkan atribut brand Garuda Indonesia di tahun 1970-an.
Garuda Indonesia Group pada kuartal I tahun 2019 secara berkala juga mulai menghadirkan layanan free WiFi yang nantinya dapat dinikmati seluruh pengguna jasa layanan penerbangan Garuda Indonesi Group.
Adapun melalui lini layanan kargo udara, Garuda Indonesia saat ini tengah menjajaki pengoperasian pesawat kargo (cargo freighter) yang nantinya akan menunjang akselerasi bisnis kargo udara perseroan.
Melalui lini usaha kargo udara, perseroan turut memperkenalkan konsep layanan pusat logistik berikat yang terdiri dari 2 hub kargo nasional di Jakarta yang difungsikan sebagai pusat berikat distribusi kargo udara dan kargo e-commerce. Sedangkan hub kargo nasional di Denpasar pengelolaan ekspor dan impor marine product dan transhipment e-commerce.
"Target capaian profit perseroan akan kami akselerasikan melalui sejumlah langkah aksi perseroan dalam mengembangkan segmen bisnis pendukung, bersama mitra kerjasama strategis dalam pengembangan sektor industri manufaktur seperti ban vulkanisir pesawat pertama di Indonesia yang nantinya akan dijajaki bersama anak usaha GMF Aero Asia," ujar Ari di Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Perseroan secara berkelanjutan juga terus melaksanakan transformasi human capital dari sisi sumber daya manusia (SDM), dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.
"Fokus kami, melalui transformasi human capital, bagaimana membuat para pegawai happy sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada customer. Kami percaya pegawai yang happy dapat menunjang kualitas produktivitas perseroan," katanya.
Lebih lanjut, sejalan dengan komitmen Service Excellence yang dihadirkan melalui staretegi peningkatan layanan "New Flight Experience", Garuda Indonesia melakukan sejumlah terobosan inovasi terbaru pada sejumlah lini layanan seperti menghadirkan varian brand makanan popular di menu pesawat yang salah satunya telah dilaksanakan bekerjasa bersama produk makanan "Hokben".
"Selain itu perseroan juga mengimplementasikan strategi integrated procurement pada tata kelola procurement Garuda Indonesia Group, yang tentunya kami harapkan dapat semakin meningkatkan efisiensi dan memperkuat aspek tata kelola berorientasi GCG perseroan yang taat regulasi", jelas Ari.
Selain itu, Garuda Indonesia juga turut menghadirkan nuansa pengalaman penerbangan yang berbeda melalui layanan "Vintage Flight" yang menghadirkan atribut brand Garuda Indonesia di tahun 1970-an.
Garuda Indonesia Group pada kuartal I tahun 2019 secara berkala juga mulai menghadirkan layanan free WiFi yang nantinya dapat dinikmati seluruh pengguna jasa layanan penerbangan Garuda Indonesi Group.
Adapun melalui lini layanan kargo udara, Garuda Indonesia saat ini tengah menjajaki pengoperasian pesawat kargo (cargo freighter) yang nantinya akan menunjang akselerasi bisnis kargo udara perseroan.
Melalui lini usaha kargo udara, perseroan turut memperkenalkan konsep layanan pusat logistik berikat yang terdiri dari 2 hub kargo nasional di Jakarta yang difungsikan sebagai pusat berikat distribusi kargo udara dan kargo e-commerce. Sedangkan hub kargo nasional di Denpasar pengelolaan ekspor dan impor marine product dan transhipment e-commerce.
(ven)