Genjot Ekspor, Indonesia Akan Aktif Jalin kemitraan ekonomi

Senin, 24 Desember 2018 - 13:01 WIB
Genjot Ekspor, Indonesia Akan Aktif Jalin kemitraan ekonomi
Genjot Ekspor, Indonesia Akan Aktif Jalin kemitraan ekonomi
A A A
JAKARTA - Dalam rangka menggenjot nilai ekspor, Indonesia akan aktif menjalin kemitraan ekonomi dengan berbagai negara melalui free trade agreement (FTA) atau comprehensive economic partnership agreement (CEPA).

Seperti belum lama ini, Indonesia dan empat negara yang tergabung dalam European Free Trade Association (EFTA) yakni Swiss, Liechtenstein, Islandia dan Norwegia telah menandatangani skema IE-CEPA.

"Jadi, peluang meningkatkan ekspor kita akan sangat besar karena bea masuk ke sana menjadi nol persen. Berbagai produk andalan dari Indonesia siap merambah pasar global, seperti perhiasan ke Swiss dan produk-produk lainnya seperti tekstil, pakaian, dan alas kaki, termasuk juga produk IKM," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (24/12/2018).

Airlangga menegaskan, pihaknya tengah mendorong peningkatan ekspor oleh industri yang memiliki kelebihan kapasitas. Hal ini karena telah mampu memenuhi pasar domestik. "Jadi memang perlu diperhatikan kombinasi pasar domestik dan ekspor supaya volumenya meningkat," tandasnya.

Adapun sektor yang sedang dipacu, antara lain industri makanan dan minuman serta industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Kelompok ini juga merupakan manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan dalam penerapan industri 4.0 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Pada tahun 2030, Indonesia ditargetkan menjadi lima besar eksportir untuk industri makanan dan minuman di tingkat global," ungkapnya.
Implementasi industri 4.0 diyakini mampu meningkatkan ekspor makanan dan minuman nasional hingga empat kali lipat, dari target tahun ini sekitar USD12,65 miliar yang akan menjadi sebesar USD50 miliar pada 2025.

Sementara itu, industri TPT mampu kompetitif karena struktur industrinya sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya juga dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional. Sektor padat karya ini, kata dia, mampu memberikan pangsa ekspor dunia sebesar 1,6%.

Pada tahun 2018, Kemenperin mematok ekspor industri TPT sebesar USD13,5 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 2,95 juta orang. Tahun 2019, ekspornya diharapkan bisa mencapai USD15 miliar dan menyerap sebanyak 3,11 juta tenaga kerja.Sementara, untuk periode Januari-Oktober 2018, ekspor TPT nasional telah menembus angka USD11,12 miliar atau naik 7,1% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7508 seconds (0.1#10.140)