Menhub: Bandara Bali Utara Mulai Dibangun Tahun 2019
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Bandar Udara di Bali Utara yang direncanakan di Kecamatan Kubutambahan akan direalisasikan tahun depan. Nantinya bandara itu akan melayani penerbangan Low Cost Carier (LCC), bersinergi dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan tujuan meningkatkan jumlah wisatawan yang akan datang ke Bali.
"Pembicaraan saya dengan gubernur Bali bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan bandara di Bali Utara ini harus kolaborasi dan saling mengisi, untuk bisa mencapai suatu daya dukung yang baik untuk wisatawan, kita upayakan bandara I Gusti Ngurah Rai untuk penerbangan premium sedangkan bandara di Bali Utara ini untuk penerbangan LCC," ujar Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Senin (31/12/2018).
Lebih lanjut Menhub menjelaskan bahwa lokasi yang direncanakan bandara di Bali Utara ini tidak mempunyai kendala berarti dalam hal pembebasan lahan dikarenakan lahan tersebut merupakan adalah tanah adat milik desa.
"Dari segi teknis Kementerian Perhubungan melihat satu kemudahan dari pengadaan lahan, tadi dijelaskan oleh gubernur Bali bahwa ini adalah tanah adat milik desa. Untuk itu ke depan gubernur Bali bersama bupati Buleleng yang akan membicarakannya dengan para penduduk desa," ujar Menhub.
"Nanti pemerintah akan menginisiasi proyek pembangunan bandara ini sebagai proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)," tambah Budi Karya.
Menhub menambahkan, kemudahan lainnya adalah tidak begitu banyaknya penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Dengan begitu, pembangunan bandara tidak akan menimbulkan banyak masalah sosial.
"Dari tinjauan fisik yang dilakukan, kita lihat tidak ada jumlah penduduk yang banyak sehingga masalah sosialnya tidak ada," kata Menhub Budi Karya.
Disaat yang bersamaan Menhub mengatakan saat ini pembangunan bandara di Bali Utara ini masih dalam proses studi sehingga belum dapat dipastikan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara ini.
"Proyek ini belum dapat ditender dan diperkirakan berapa biayanya karena kami akan melakukan studi terlebih dahulu, dalam studi sendiri kami akan dapat masukan-masukan dari pemerintah daerah juga," tandasnya.
"Pembicaraan saya dengan gubernur Bali bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan bandara di Bali Utara ini harus kolaborasi dan saling mengisi, untuk bisa mencapai suatu daya dukung yang baik untuk wisatawan, kita upayakan bandara I Gusti Ngurah Rai untuk penerbangan premium sedangkan bandara di Bali Utara ini untuk penerbangan LCC," ujar Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Senin (31/12/2018).
Lebih lanjut Menhub menjelaskan bahwa lokasi yang direncanakan bandara di Bali Utara ini tidak mempunyai kendala berarti dalam hal pembebasan lahan dikarenakan lahan tersebut merupakan adalah tanah adat milik desa.
"Dari segi teknis Kementerian Perhubungan melihat satu kemudahan dari pengadaan lahan, tadi dijelaskan oleh gubernur Bali bahwa ini adalah tanah adat milik desa. Untuk itu ke depan gubernur Bali bersama bupati Buleleng yang akan membicarakannya dengan para penduduk desa," ujar Menhub.
"Nanti pemerintah akan menginisiasi proyek pembangunan bandara ini sebagai proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)," tambah Budi Karya.
Menhub menambahkan, kemudahan lainnya adalah tidak begitu banyaknya penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Dengan begitu, pembangunan bandara tidak akan menimbulkan banyak masalah sosial.
"Dari tinjauan fisik yang dilakukan, kita lihat tidak ada jumlah penduduk yang banyak sehingga masalah sosialnya tidak ada," kata Menhub Budi Karya.
Disaat yang bersamaan Menhub mengatakan saat ini pembangunan bandara di Bali Utara ini masih dalam proses studi sehingga belum dapat dipastikan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara ini.
"Proyek ini belum dapat ditender dan diperkirakan berapa biayanya karena kami akan melakukan studi terlebih dahulu, dalam studi sendiri kami akan dapat masukan-masukan dari pemerintah daerah juga," tandasnya.
(fjo)