Wall Street Mencatat Kinerja Terburuk Sejak Krisis Keuangan 2008

Selasa, 01 Januari 2019 - 09:06 WIB
Wall Street Mencatat Kinerja Terburuk Sejak Krisis Keuangan 2008
Wall Street Mencatat Kinerja Terburuk Sejak Krisis Keuangan 2008
A A A
NEW YORK - Wall Street mengakhiri tahun 2018 yang penuh gejolak pada perdagangan, Senin kemarin waktu setempat ketika indeks-indeks saham utama mencatat kinerja tahunan terburuk sejak krisis keuangan 2008, silam. Bursa saham Amerika Serikat (AS) mencatat performa tahunan paling parah dalam satu dekade, dengan indeks S&P 500 turun lebih dari 6% di 2018.

Seperti dilansir CNBC, usai sempat meningkat kuat pada pergerakan awal pekan, namun indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average masing-masing berakhir lebih rendah 6,2% dan 5,6%. Kedua indeks utama mengalami pelemahan tahunan terbesar sejak 2008, saat masing-masing jatuh 38,5% serta 33,8%. Sedangkan komposit Nasdaq kehilangan 3,9% pada 2018, yang menjadi tahun terburuk dalam satu dekade, ketika merosot 40%.

S&P 500 dan Dow Jones terkapar untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, sementara Nasdaq menghentikan kenaikan beruntun enam tahun. 2018 menjadi tahun yang penuh dengan volatilitas, ditandai dengan rekor tertinggi dan pembalikan tajam. Tahun ini juga menandai pertama kalinya indeks S&P 500 mencatat penurunan setelah naik di tiga kuartal pertama.

Pada kuartal tersebut, S&P 500 dan Nasdaq anjlok masing-masing 13,97% dan 17,5% serta menjadi kinerja triwulanan terburuk mereka sejak kuartal keempat 2008. Dow mencatat periode terburuk sejak kuartal pertama 2009, dengan kejatuhan hampir 12%. Sebagian besar kerugian periode kuartal ini terjadi selama Desember yang yang penuh gejolak.

Semua indeks turun setidaknya 8,7% untuk bulan ini. Dow dan S&P 500 juga mencetak kinerja Desember terburuk sejak 1931 dan kerugian bulanan terbesar sejak Februari 2009. Investor lebih banyak melepas saham bulan ini di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi dan kecemasan Federal Reserve yang mungkin membuat kesalahan kebijakan moneter. Kekhawatiran atas negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung antara China dan AS juga telah menekan saham bulan ini.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2330 seconds (0.1#10.140)