Rupiah Memukul Dolar AS di Level Rp14.130
Rupiah Memukul Dolar AS di Level Rp14.130
A
A
A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Rabu (9/1/2019), dibuka langsung tancap gas 44 poin ke level Rp14.104 per USD, berbanding penutupan Selasa lalu di level Rp14.148 per USD.
Laju rupiah berada di level kuat pada pukul 10.40 WIB di data Bloomberg, dimana mata uang kecintaan kita, terapresiasi 17 poin alias 0,12% ke level Rp14.130 per USD.
Senada, data Yahoo Finance pada Rabu ini menunjukkan mata uang NKRI perkasa 15 poin atau 0,10% ke posisi Rp14.125 per USD. Sedangkan pada Selasa kemarin, rupiah berada di Rp14.140 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok rupiah pada Rabu ini di level Rp14.120 per USD, terdepresiasi dari posisi Rp14.031 per USD pada Selasa lalu.
Rupiah mengambil keuntungan dari pembicaraan dagang Amerika Serikat dengan Republik Rakyat China yang mengalami kemajuan, sehingga mengurangi selera investor akan USD sebagai mata uang safe haven. Investor pun memilih mata uang yang terkait komoditas.
Melansir dari Reuters, Rabu (9/1/2019), indeks USD yang mengukur kekuatan greenback melawan enam mata uang utama, menyerah 0,1% menjadi 95,787. Hal ini membuat dolar Australia naik 0,2% menjadi USD0,7152. Dolar Australia dianggap proksi bagi pertumbuhan China, karena ekonomi Australia menggantungkan dari ekspor komoditasnya ke China.
Adapun dolar AS tidak berubah terhadap yen Jepang di level 108,73 yen per USD. Di tempat lain, euro naik 0,2% menjadi USD1,1457 dan poundsterling Inggris bertambah 0,2% menjadi USD1,2742.
Laju rupiah berada di level kuat pada pukul 10.40 WIB di data Bloomberg, dimana mata uang kecintaan kita, terapresiasi 17 poin alias 0,12% ke level Rp14.130 per USD.
Senada, data Yahoo Finance pada Rabu ini menunjukkan mata uang NKRI perkasa 15 poin atau 0,10% ke posisi Rp14.125 per USD. Sedangkan pada Selasa kemarin, rupiah berada di Rp14.140 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok rupiah pada Rabu ini di level Rp14.120 per USD, terdepresiasi dari posisi Rp14.031 per USD pada Selasa lalu.
Rupiah mengambil keuntungan dari pembicaraan dagang Amerika Serikat dengan Republik Rakyat China yang mengalami kemajuan, sehingga mengurangi selera investor akan USD sebagai mata uang safe haven. Investor pun memilih mata uang yang terkait komoditas.
Melansir dari Reuters, Rabu (9/1/2019), indeks USD yang mengukur kekuatan greenback melawan enam mata uang utama, menyerah 0,1% menjadi 95,787. Hal ini membuat dolar Australia naik 0,2% menjadi USD0,7152. Dolar Australia dianggap proksi bagi pertumbuhan China, karena ekonomi Australia menggantungkan dari ekspor komoditasnya ke China.
Adapun dolar AS tidak berubah terhadap yen Jepang di level 108,73 yen per USD. Di tempat lain, euro naik 0,2% menjadi USD1,1457 dan poundsterling Inggris bertambah 0,2% menjadi USD1,2742.
(ven)
Explore More