Hilirisasi Mineral dan Pemanfaatan Batubara untuk Domestik Digenjot
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, peningkatan nilai tambah mineral terus dilakukan dengan mendorong pembangunan fasilitas pengolahan pemurnian mineral (smelter) di dalam negeri.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan, pada tahun 2018, bertambah dua fasilitas smelter yang dibangun oleh PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Bintang Smelter lndonesia.
"Total yang telah beroperasi di Indonesia saat ini sudah mencapai 27 smelter," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Sementara itu, Bambang menjelaskan, produksi batubara berada pada angka 528 juta ton. Produksi batubara diutamakan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan sumber energi primer dalam negeri. "Selain itu, juga digunakan sebagai bahan baku di dalam negeri serta untuk pembangunan PLTU mulut tambang," katanya.
Adapun, lanjut Bambang, pemanfaatan batubara domestik mencapai 115 juta ton atau 21,78% dan produksi batubara nasional. Hal tersebut melebihi target yang sebelumnya dicanangkan yakni sebesar 21% dari produksi batubara nasional yang digunakan untuk keperluan domestik.
"Pencapaian 115 juta ton ini sekaligus melebih pencapaian pada tahun sebelumnya yang hanya 97 juta ton pada tahun 2017," pungkasnya.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan, pada tahun 2018, bertambah dua fasilitas smelter yang dibangun oleh PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Bintang Smelter lndonesia.
"Total yang telah beroperasi di Indonesia saat ini sudah mencapai 27 smelter," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Sementara itu, Bambang menjelaskan, produksi batubara berada pada angka 528 juta ton. Produksi batubara diutamakan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan sumber energi primer dalam negeri. "Selain itu, juga digunakan sebagai bahan baku di dalam negeri serta untuk pembangunan PLTU mulut tambang," katanya.
Adapun, lanjut Bambang, pemanfaatan batubara domestik mencapai 115 juta ton atau 21,78% dan produksi batubara nasional. Hal tersebut melebihi target yang sebelumnya dicanangkan yakni sebesar 21% dari produksi batubara nasional yang digunakan untuk keperluan domestik.
"Pencapaian 115 juta ton ini sekaligus melebih pencapaian pada tahun sebelumnya yang hanya 97 juta ton pada tahun 2017," pungkasnya.
(fjo)