Pelabuhan Patimban Siap Beroperasi di Akhir Tahun 2019
A
A
A
JAKARTA - Pelabuhan Patimban siap beroperasi pada akhir tahun 2019, dimana saat ini progres pembangunannya masih sesuai dengan target. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sendiri menilai Pelabuhan Patimban sebagai proyek yang prestisius.
“Izin sudah selesai semua. Konstruksi yang dibangun yaitu reklamasi, dermaga, trestle, dan breakwater sesuai target bisa selesai, car terminal dulu di bulan Desember,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Untuk kapasitas Pelabuhan Patimban tahap I yakni 3.5 juta teus, tahap II menjadi 5,5 juta teus dan ketiga tahap ketiga menjadi total 7,5 juta teus. “Ini bukan proyek kecil, karena sama besarnya dengan Tanjung Priok, yaitu sekitar 7,5 juta teus. Sehingga bisa dibayangkan segitiga emas Patimban, Kertajati dan Cirebon menjadi daerah yang sangat memenuhi untuk masa depan. Saat ini kita mengembangkan kurang lebih 400 hektar,” sebut Menhub.
Sementara menunjang mobilitas dari dan ke Pelabuhan Patimban dalam jangka pendek akan dibangun jalan akses, jalan arteri, dan juga jalan tol yang menghubungkan pelabuhan dengan jalan tol yang ada. “Artinya pergerakan barang yang selama ini ke Tanjung Priok, bisa dikatakan 50% akan ke sini. Ini akan menjadi suatu daerah yang berkembang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ia menyebutkan bahwa pihaknya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah daerah (Pemda) Jawa Barat yang telah men-support penuh pembangunan Pelabuhan Patimban. Menhub berharap dengan adanya Pelabuhan Patimban ini akan dapat menekan biaya logistik nasional.
“Kami berterima kasih kepada Pemda Jawa Barat, yang telah memberikan support luar biasa, dan kami yakin ini akan bisa memberikan suatu pertumbuhan baru, dan yang paling penting adalah menekan harga logistik Indonesia agar terus kita efisiensikan,” tandasnya.
“Izin sudah selesai semua. Konstruksi yang dibangun yaitu reklamasi, dermaga, trestle, dan breakwater sesuai target bisa selesai, car terminal dulu di bulan Desember,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Untuk kapasitas Pelabuhan Patimban tahap I yakni 3.5 juta teus, tahap II menjadi 5,5 juta teus dan ketiga tahap ketiga menjadi total 7,5 juta teus. “Ini bukan proyek kecil, karena sama besarnya dengan Tanjung Priok, yaitu sekitar 7,5 juta teus. Sehingga bisa dibayangkan segitiga emas Patimban, Kertajati dan Cirebon menjadi daerah yang sangat memenuhi untuk masa depan. Saat ini kita mengembangkan kurang lebih 400 hektar,” sebut Menhub.
Sementara menunjang mobilitas dari dan ke Pelabuhan Patimban dalam jangka pendek akan dibangun jalan akses, jalan arteri, dan juga jalan tol yang menghubungkan pelabuhan dengan jalan tol yang ada. “Artinya pergerakan barang yang selama ini ke Tanjung Priok, bisa dikatakan 50% akan ke sini. Ini akan menjadi suatu daerah yang berkembang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ia menyebutkan bahwa pihaknya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah daerah (Pemda) Jawa Barat yang telah men-support penuh pembangunan Pelabuhan Patimban. Menhub berharap dengan adanya Pelabuhan Patimban ini akan dapat menekan biaya logistik nasional.
“Kami berterima kasih kepada Pemda Jawa Barat, yang telah memberikan support luar biasa, dan kami yakin ini akan bisa memberikan suatu pertumbuhan baru, dan yang paling penting adalah menekan harga logistik Indonesia agar terus kita efisiensikan,” tandasnya.
(akr)