Rasio Kelistrikan Tahun Ini Target 99%, ESDM Fokus di NTB dan Papua
Kamis, 10 Januari 2019 - 20:08 WIB
Rasio Kelistrikan Tahun Ini Target 99%, ESDM Fokus di NTB dan Papua
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan rasio elektrifikasi pada 2019 sebesar 99,9%. Angka tersebut meningkat dari 2018 yang hanya sebesar 98,03%.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, ada beberapa daerah yang akan menjadi fokus peningkatan rasio elektrifikasi tahun ini di antaranya Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Papua. "Di NTB ada pernyataan untuk menegakan satu tiang saja setengah mati disana. Tanahnya sangat keras," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Menurut Andy, tidak mudah untuk mengejar target rasio elektrifikasi di kedua daerah tersebut. Sebab, ada beberapa kendala yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah.
Sebagai salah satu contoh adalah di NTB, kesulitan terbesar memasang listrik disana adalah masalah struktur tanah yang sangat keras sehingga sulit memasang satu tiang listrik disana. Sehingga, membuat vendor yang sebelumnya ditugaskan kabur. "Sehingga pengerjaan proyek tersebut pun terbengkalai. Banyak vendor meninggalkan begitu saja padahal sudah tandatangan," katanya.
Menurut Sommeng, untuk mengatasi permasalah tersebut pihaknya sudah menyiapkan strategi, dimana salah satunya dengan menggandeng TNI-Polri. "Kondisi tanah untuk tiangnya sangat keras sehingga sangat dicarikan. Bila perlu ada koordinasi dengan TNI-Polri, jadi vendornya menyelesaikan pada saat ditempat," pungkasnya.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, ada beberapa daerah yang akan menjadi fokus peningkatan rasio elektrifikasi tahun ini di antaranya Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Papua. "Di NTB ada pernyataan untuk menegakan satu tiang saja setengah mati disana. Tanahnya sangat keras," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Menurut Andy, tidak mudah untuk mengejar target rasio elektrifikasi di kedua daerah tersebut. Sebab, ada beberapa kendala yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah.
Sebagai salah satu contoh adalah di NTB, kesulitan terbesar memasang listrik disana adalah masalah struktur tanah yang sangat keras sehingga sulit memasang satu tiang listrik disana. Sehingga, membuat vendor yang sebelumnya ditugaskan kabur. "Sehingga pengerjaan proyek tersebut pun terbengkalai. Banyak vendor meninggalkan begitu saja padahal sudah tandatangan," katanya.
Menurut Sommeng, untuk mengatasi permasalah tersebut pihaknya sudah menyiapkan strategi, dimana salah satunya dengan menggandeng TNI-Polri. "Kondisi tanah untuk tiangnya sangat keras sehingga sangat dicarikan. Bila perlu ada koordinasi dengan TNI-Polri, jadi vendornya menyelesaikan pada saat ditempat," pungkasnya.
(akr)
